Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Walau Sudah Minta Maaf, PA 212 Tetap Ngegas, BNPT Kena Omel: Pesantren Jangan Diobok-obok Dong!

        Walau Sudah Minta Maaf, PA 212 Tetap Ngegas, BNPT Kena Omel: Pesantren Jangan Diobok-obok Dong! Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Persaudaraan Alumni (PA) 212 masih menyoal pernyataan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) yang mengatakan 198 pesantren di Indonesia terafiliasi dengan jaringan terorisme, kendati lembaga ini telah meralat pernyataannya dan meminta maaf kepada publik.

        Ketua Umum Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Slamet Maarif meminta supaya lembaga negara pimpinan Komjen Pol, Boy Rafli Amar itu tidak mengobok-obok pesantren. Sebaiknya BNPT fokus menumpas kelompok separatis di Papua yang kerap berulah dan sudah banyak menewaskan masyarakat baik warga sipil maupun anggota TNI-Polri.

        Slamet  mengaku curiga dengan pernyataan dari BNPT soal pesantren yang diduga terhubung dengan jaringan terorisme. Kata dia, hal itu sengaja dilakukan agar umat Islam tak mempercayai pesantren sebagai suaka pendidikan bagi anak-anak.

        Baca Juga: Munarman FPI Dituntut Hukuman Mati, PA 212 Curiga, Panas!

        “Yang melakukan teror nyata sampai banyak tentara tewas di Papua, kok yang diobok-obok dunia pesantren,” kata Slamet Maarif ketika dikonfirmasi Sabtu (5/2/2022). 

        Sementara itu, Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen R. Ahmad Nurwakhid sudah menjelaskan pernyataan yang disampaikan oleh Boy Rafli.

        Nurwakhid menyebut sejatinya data yang disampaikan Boy Rafli itu merupakan bentuk pertanggungjawaban institusi yang memiliki tupoksi pencegahan radikal terorisme. Dia menjelaskan data tersebut merupakan hasil kerja pemetaan dan monitoring dalam rangka pencegahan radikal terorisme.

        "Sejatinya, data yang disampaikan Kepala BNPT tersebut harus dibaca sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja sebuah institusi di depan anggota dewan yang mempunyai tugas pencegahan radikal terorisme," katanya dalam keterangan pers tertulis.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: