Saat Indonesia sedang memasuki gelombang ketiga pandemi Covid-19, blusukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sejumlah titik di Sumatera Utara dianggap tidak bijaksana.
Melansir Suara.com, Pengamat komunikasi politik Kunto Adi Wibowo, Fakultas Ilmu Komunikasi, Universitas Padjadjaran, Bandung, juga mengkritik blusukan Jokowi di tengah lonjakan kasus Covid-19.
Baca Juga: Banding-Bandingkan Jokowi dengan Habib Rizieq, Aziz Yanuar: Luar Biasa Zalim
Kunto menilai apa yang dilakukan Jokowi tidaklah bijaksana mengingat kasus Covid-19 di Indonesia meningkat.
"Menurut saya, apa yang dilakukan Pak Jokowi jadi enggak prudent, enggak bijaksana, dalam terkait kasus covid meningkat," kata Kunto.
Jokowi, menurut Kunto, tidak perlu melakukan blusukan untuk meningkatkan kepuasan masyarakat. Pasalnya, menurut sejumlah jajak pendapat, kepuasan rakyat terhadap Jokowi berada pada level aman 60-70 persen.
Blusukan Jokowi, menurut direktur eksekutif lembaga survei Kedaikopi, secara politik tidak bermoral. Dia beralasan, jumlah kasus Covid-19 semakin meningkat dan akan terus berlanjut di masa mendatang.
Selama wabah Covid-19, Kunto membaca dua pesan Jokowi sambil bersikeras blusukan. Pertama dan terpenting, Jokowi ingin berinvestasi dalam kesenangan publik.
Dia yakin Jokowi akan menghadapi krisis kepuasan publik dalam beberapa bulan mendatang sebagai akibat dari puncak kasus Covid-19, keterbatasan sosial, dan stagnasi ekonomi.
Langkah Jokowi, kata dia, bertujuan untuk menjamin kepuasan publik di sejumlah bidang.
"Mungkin ada pesan lain ya enggak usah takut lah sama Omicron supaya roda ekonomi enggak terganggu. Itu mungkin pesan lain dari blusukan Pak Jokowi yang mengundang banyak orang," ucapnya.
Baca Juga: Anak Buah Luhut Ungkap Fakta Tersembunyi Soal Fadli Zon, Ternyata...
Sebelumnya, blusukan Presiden Joko Jokowi di berbagai lokasi di Sumut memang banyak menyita perhatian. Pasalnya, rangkaian kegiatan blusukan tersebut sempat ramai di saat Indonesia sedang memulai gelombang ketiga wabah Covid-19.
Sejak Rabu, 2 Februari 2022 warga sudah berbondong-bondong menemui Jokowi. Saat Jokowi pergi ke Pasar Prosa di Kabupaten Toba, masyarakat mulai berdesak-desakan. Saat Jokowi berkunjung ke Kabupaten Dairi, Kamis, 3 Februari 2032, ia disambut oleh banyak orang.
Citra orang-orang yang berkerumun di pinggir jalan menunggu Jokowi lewat didapat dari drone yang diterbangkan Sekretariat Presiden.
Paspampres dan TNI-Polri dikerahkan membentuk pagar betis untuk menghalau warga. Akan tetapi, tetap saja beberapa warga berhasil menjebol pagar itu dan mendekat ke RI 1. Pihak Istana tidak mau campur tangan dalam peristiwa itu.
Sekretariat Presiden menegaskan setiap kunjungan presiden dilakukan dengan protokol ketat. Soal kerumunan warga, mereka menyerahkannya ke pemerintah daerah.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar
Tag Terkait: