Pengacara Habib Rizieq (HRS), Aziz Yanuar, membandingkan kerumunan Presiden Jokowi di Pasar Porsea Toba Sumut dengan kasus yang menjerat Habib Rizieq.
Eks Sekretaris Bantuan Hukum DPP FPI Aziz Yanuar pun mengatakan sudah kehabisan kata-kata.
Baca Juga: Kasihan Anies Baswedan, Semenjak Ferdinand Hutahaean Menginap Dipenjara Ia Kehilangan...
“Kami sudah kehabisan kata,” kata Aziz Yanuar lewat pesan singkat, Sabtu (5/2).
Menurut Aziz Yanuar, kerumunan yang terjadi saat kunker Jokowi di Sumatera Utara itu sebuah ketidakadilan di masa pandemi Covid-19.
Dia lantas membandingkan kerumunan Jokowi dengan acara Habib Rizieq Shihab yang berujung penjara.
“Sebelah sana (berkerumun) diuber-uber sampai pengawalnya dibunuhi, didenda Rp 50 juta, dan dipenjara,” jelas sarjana hukum lulusan Universitas Pancasila itu.
“Hukum tajam ke sana, tumpul ke sini,” kata Aziz Yanuar lagi.
Sebelumnya, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono memberikan penjelasan terkait Presiden Jokowi yang memicu kerumunan di Pasar Porsea, Toba, Sumut, Rabu (2/2/2022).
“Mereka diimbau sebelumnya untuk menggunakan masker oleh kepala wilayah,” kata Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono saat dikonfirmasi wartawan, Jumat (4/2/2022).
Kepala Sekreariat Presiden Heru Budi Hartono mengaku belum memiliki alternatif lain untuk mengurai warga sehingga tidak ada lagi kerumunan jika Jokowi berkunjung ke daerah.
Menurutnya akan sulit, di samping antusias warga yang sangat tinggi.
“Sulit ya kalau keinginan masyarakat ingin menyapa presiden,” ujarnya.
Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono menuturkan kalau antusiame masyarakat itu tidak dapat terbendung.
Konon lagi menurut Heru Budi Hartono, kalau daerahnya ini belum pernah dikunjungi Jokowi sebelumnya. Maka akan timbul antusiasme masyarakat.
Baca Juga: Kerumunan Massa Presiden Jokowi Beda dengan Habib Rizieq, Ruhut Sitompul Nyeletuk: Itu Bentuk Cinta
Menurut Heru, seperti yang terjadi di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Jokowi menjadi presiden pertama Indonesia yang mengunjungi wilayah itu.
Sehingga antusiasme masyarakat menjadi sangat tinggi menyambut presiden yang baru pertama kali berkunjung.
“Mereka sangat antusias, contohnya Kabupaten Dairi sejak 74 tahun, baru ini presiden hadir di Kabupaten Dairi sehingga antusias,” katanya lagi dilansir Suara.com
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Adrial Akbar