Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gobel Ingatkan Anak Muda Jangan Gampang Tergiur Forex dan Pinjol: Usaha Itu yang Penting Du-It

        Gobel Ingatkan Anak Muda Jangan Gampang Tergiur Forex dan Pinjol: Usaha Itu yang Penting Du-It Kredit Foto: DPR
        Warta Ekonomi, Bandung -

        Wakil Ketua DPR RI, Rachmat Gobel, mengajak generasi milenial yang terjun menjadi pengusaha UMKM untuk membiasakan diri berperilaku tangan di atas, bukan tangan di bawah.

        “Ini akan melatih kemandirian dan membentuk karakter kewirausahaan yang tangguh serta tahan banting,” katanya, Minggu, 13 Februari 2022.

        Gobel menyampaikan hal itu saat menjadi keynote speaker dalam acara peluncuran Muktamar Himpunan Mahasiswa Persatuan Islam (Hima Persis).

        Baca Juga: Rachmat Gobel Ajak NTB Bangun Ekosistem Industri Pangan

        Dalam acara yang dilakukan secara hibrida itu, online dan offline, itu juga hadir Ketua Majelis Penasihat PP Persis Prof KH Maman Abdurrahman. Hadir juga para mantan ketua umum Hima Persis yang kini sudah bertebaran di berbagai lembaga dan profesi.

        Tema muktamar nanti adalah tentang kebangkitan ekonomi seiring optimisme dalam beradaptasi terhadap pandemi Covid19.

        Iqbal Muhammad Dzilal, ketua umum Hima Persis, mengajak kader-kader Hima Persis untuk terjun menekuni bisnis.

        Generasi muda milenial, kata Gobel, merupakan cahaya bagi negeri dan bagi masa depan bangsa. Setelah dua tahun Indonesia didera badai corona, kata Gobel, sudah saatnya Indonesia bangkit kembali.

        Baca Juga: Gobel: Sarjana Baru adalah Cahaya Bagi Bangsa

        Negeri ini sangat membutuhkan kontribusi kaum milenial, apalagi saat ini Indonesia dalam kondisi bonus demografi. Jadi, kaum muda memang kekuatan nyata dan dominan Indonesia saat ini,” katanya.

        Gobel menyatakan banyak sektor yang bisa dimasuki dalam dunia usaha. Ia menyebutkan di antara yang penting adalah usaha herbal, handicraft dan furniture, pangan dan kuliner, dan fesyen, termasuk batik, tenun, dan sulam. 

        Menurutnya, pasar herbal dunia mencapai Rp 900 triliun, namun Indonesia baru berkontribusi satu persen saja. Padahal Indonesia sangat kaya tanaman herbal dan rempah-rempah.

        Karena itu pasar herbal dunia dikuasai India dan China. Bahkan Korea yang hanya mengandalkan ginseng mampu berkontribusi lumayan besar. 

        Baca Juga: Gobel: Jangan Biarkan Harga Kebutuhan Rakyat Naik Melangit

        “Indonesia memiliki banyak tanaman herbal seperti jahe, kunyit, dan lain-lain,” katanya. 

        Demikian pula dengan kekayaan fesyen Indonesia.

        “Indonesia memiliki batik, tenun, sulam, yang masing-masing daerah memiliki ragam tersendiri. Ini kekayaan yang tak dipunyai semua bangsa,” katanya.

        Pasar pangan halal dunia, katanya, juga sangat besar, sekitar 700 triliun dollar AS.

        “Berbisnislah dengan berkeringat, jangan mau yang instan dan jangan ingin cepat kaya. Semua harus dimulai dengan kerja keras,” katanya. 

        Baca Juga: Gobel: Selain Pinjol, Forex Nakal Gentayangan di Daerah

        Karena itu, ia mengingatkan agar jangan mudah terbuai dengan tawaran usaha yang instan seperti forex atau pinjol. 

        “Dalam berusaha itu yang penting du-it,” katanya. Para hadirin tertawa.

        “Jangan salah tangkap. Maksudnya do it. Kerja keras. Bekerja. Berkeringat,” katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: