Ukraina di Ambang Perang, Israel Spontan Siapkan Operasi Militer Rahasia
Ukraina yang berada di abang perang membuat Israel menyiapkan sebuah operasi rahasia untuk untuk menyelamatkan orang-orang Yahudi dan kerabat mereka.
Seorang pejabat senior pemerintah pada Minggu (13/2/2022) mengatakan, operasi yang direncanakan termasuk menyelamatkan mereka, membawa mereka ke Israel dan perumahan sementara.
Baca Juga: Amerika Ingatkan Lebih dari 130 Ribu Pasukan Rusia Bergerak ke Ukraina, Presiden Minta Rakyat Tenang
Rincian operasi masih belum jelas, tetapi semua kementerian dan organisasi resmi pemerintah terkait telah bertemu secara teratur untuk membuat rencana evakuasi potensial selama berminggu-minggu.
Ketika ancaman invasi Rusia ke Ukraina menjadi lebih nyata, anggota komunitas Yahudi Ukraina harus memutuskan apakah mereka tertarik untuk pergi dengan bantuan organisasi Yahudi dan pemerintah Israel.
Menurut pejabat senior pemerintah Israel, ada sekitar 200.000 penduduk Ukraina yang memenuhi syarat untuk pindah ke Israel di bawah Hukum Kepulangan jika mereka mau.
Sekitar 50.000 dari 200.000 adalah orang Yahudi menurut Halacha.
Menteri Aliyah dan Integrasi Pnina Tamano-Shata (Biru dan Putih) mengatakan dia telah menginstruksikan kementeriannya untuk mempersiapkan skenario ribuan imigran jika terjadi serangan Rusia.
“Kami tidak memiliki cara untuk menunjukkan pada saat ini berapa banyak calon olim (imigran) yang akan memasuki Israel pada saat ini, tetapi kami perlu bersiap-siap,” katanya.
Ketika ditanya berapa banyak orang Yahudi Ukraina yang diperkirakan tertarik untuk segera dievakuasi, Tamano-Shata mengatakan bisa jadi "puluhan ribu atau hanya ribuan."
“Bahkan jika seorang Yahudi Ukraina ingin meninggalkan negara itu dan tidak membuat aliyah (pulang ke Israel), itu akan mungkin karena “negara Yahudi didirikan untuk menjadi tempat yang aman bagi orang Yahudi,” kata seorang pejabat senior Israel.
Oleh karena itu, lanjutnya, Israel tidak membedakan antara mereka yang ingin aliyah dan mereka yang hanya tertarik untuk menyelamatkan nyawanya.
“Kami tahu bahwa begitu senjata pertama ditembakkan, kami akan berada dalam permainan bola yang sama sekali berbeda, dan banyak lagi yang akan tertarik,” tambah pejabat itu.
Sebelumnya, Perdana Menteri Naftali Bennett pada hari Minggu memohon warga Israel untuk meninggalkan Ukraina.
“Ayo pulang! Jangan mengambil risiko yang tidak perlu. Jangan menunggu situasi di mana Anda benar-benar ingin kembali dan itu sudah tidak mungkin,” katanya di awal rapat kabinet.
Dia meminta warganya di Ukraina Tunjukkan tanggung jawab atas hidup sendiri meninggalkan negara itu secepat mungkin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto