Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sabarnya 'Dipertebal' Dulu... Buzzer yang Dukung Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Belum Muncul

        Sabarnya 'Dipertebal' Dulu... Buzzer yang Dukung Perpanjangan Masa Jabatan Presiden Belum Muncul Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pendiri Drone Emprit dan Media Kernels Indonesia, Ismail Fahmi, menganalisis pergerakan netizen di Twitter dalam menyikapi usulan perpanjangan masa jabatan presiden.

        Ismail mengatakan, sejak 22 sampai 28 Februari tidak terlalu banyak percakapan terkait isu perpanjangan masa jabatan presiden di Twitter. 

        "Dari peta SNA di Twitter, hanya ada satu klaster netizen kontra, alias menolak rencana perpanjangan ini. Saat ini klaster buzzer yang mendukung belum muncul," kata Ismail dikutip dari akun Twitternya @ismailfahmi, Rabu (2/3/2022).

        Namun begitu, tren perbincangan tentang perpanjangan masa jabatan presiden sangat tinggi pada 26 Februari dengan 2.696 mentions, didorong tingginya penolakan warganet terkait usulan perpanjangan jabatan presiden.

        Baca Juga: Tidak Jadi Ketum, Peran Din Syamsuddin Akhirnya Terkuak di Partai Pelita: Memastikan Nilai-nilai...

        Menurutnya, minat perbincangan publik diperkirakan masih akan meningkat.

        “Pemberitaan sangat tinggi pada 25 Februari dengan 226 mentions, didorong oleh pernyataan Ketum PAN, Zulkifli Hasan yang mendukung usulan perpanjangan jabatan presiden. Sebelumnya, suara serupa juga disampaikan Ketum PKB, Muhaimin Iskandar," terangnya.

        Dia menyebut, dalam perbincangan di Twitter  tentang perpanjangan masa jabatan presiden terpantau mencapai 8.442 mentions.

        “Pembahasan atas isu ini, dominan terjadi di Twitter, dengan pemberitaan di media online (971 mention) menjadi pemicu tingginya percakapan di Twitter," ujarnya.

        Sementara total netizen yang ikut aktif dalam percakapan wacana perpanjangan masa jabatan ini tidak sampai 10 ribu akun.

        Baca Juga: PDIP Tegaskan Sikap Tolak Pemilu Diundur, Ruhut Puji Megawati: Harus Diteladani Semua Parpol!

        “Tak mencapai 18 juta user Twitter Indonesia. Apalagi 100 juta, tidak masuk akal. Top 5 influencer dari kelompok dominan berasal akademisi, pengamat, politisi, dan pro oposisi," pungkasnya.[]

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: