Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Lega Akhirnya Lima Parpol Sudah Jelas Sikapnya Tolak Penundaan Pemilu, Tapi Jangan Senang Dulu...

        Lega Akhirnya Lima Parpol Sudah Jelas Sikapnya Tolak Penundaan Pemilu,  Tapi Jangan Senang Dulu... Kredit Foto: Antara/Risky Andrianto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pengamat politik dari Universitas Esa Unggul Jamiludin Ritongan mengaku lega dengan sikap penolakan lima partai, PDIP, Gerindra, Nasdem, Demokrat, dan PKS atas wacana penundaan Pemilu.

        "Kekuatan lima partai tersebut ditambah DPD akan membuat ciut PKB, PAN dan Golkar," kata Jamiludin kepada Warta Ekonomi.

        Meski demikian, Jamiludin menyebut pihak sponsor akan terus menggalang berbagai elemen masyarakat untuk menyuarakan penundaan pemilu. Suara dari berbagai elemen masyarakat inilah yang akan mereka gunakan untuk menekan MPR agar mengamandemen UUD 1945.

        "Mereka ini tentulah para elite negeri yang ingin lebih lama berkuasa. Bagi mereka, menunda pemilu berarti memperlama mengumpulkan pundi-pundi ekonomi," tambahnya.

        Karena itu, kelompok elite tersebut bersama para oligarki akan terus mengelorakan penundaan pemilu. Pembentukan pendapat umum akan dilakukan secara intensif sampai MPR nantinya tidak punya daya lagi untuk menolaknya.

        Untuk mencegah hal itu, semua elemen masyarakat yang pro demokrasi dan konstitusi harus bersama-sama menolak penundaan pemilu. Elemen masyarakat ini akan menguatkan partai politik dan DPD yang sudah dari awal menolak penundaan pemilu.

        "Kekuatan masyarakat yang pro demokrasi dan konstitusi bersama lima partai politik dan DPD akan menjadi kekuatan untuk menghentikan keinginan para elite dan para oligarki menunda pemilu. Mereka ini harus dilawan dengan cara apa pun demi tegaknya demokrasi di tanah air," tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: