Pabrik Amunisi Terbesar di Dunia Bakal Berdiri Megah di Arab Saudi, Ambisinya Gak Main-main
Industri Militer Arab Saudi (SAMI) bekerja sama dengan Otoritas Umum untuk Industri Militer (GAMI) untuk memproduksi drone buatan Arab Saudi.
Hal ini disampaikan Chief Executive Officer (CEO) Walid Abukhaled kepada Al-Ekhbariya TV di sela-sela World Defense Show (WDS).
Baca Juga: Putra Mahkota Saudi Transfer Uang Triliunan ke Dana Investasi Publik, ke Mana Saja?
“Perusahaan sedang bekerja untuk mendirikan pabrik amunisi terbesar di dunia dan melokalisasi industri pertahanan,” kata pejabat itu dilansir dari Saudi Gazette pada Senin (7/3/2022).
Pada Oktober 2021, GAMI menandatangani perjanjian dengan Saudi Arabian Military Industries (SAMI) untuk pengembangan drone, yang diberi nama "Sky Guardian". Drone tersebut nantinya akan digunakan oleh angkatan bersenjata Arab Saudi.
Perjanjian itu bertujuan untuk membangun basis teknologi inovatif yang terkemuka secara regional dan global dengan mengembangkan, membuat, dan melokalisasi sistem drone.
Ini datang dengan tujuan untuk menghadirkan produk nasional yang sejalan dengan persyaratan entitas penerima, yang akan membantu mencapai tujuan utama untuk melokalkan lebih dari 50 persen pembelian peralatan dan layanan militer Kerajaan pada 2023.
SAMI telah menetapkannya pandangan untuk mempercepat transformasinya menjadi salah satu dari 25 perusahaan pertahanan dan keamanan teratas di dunia pada 2030.
Tahun lalu merupakan salah satu pertumbuhan signifikan bagi SAMI, membantu perusahaan mencapai tonggak penting dalam hal pertumbuhan dan ekspansi.
Keberhasilan penyelesaian proyek Al-Sarawat yang melibatkan lima korvet Avante 2200 baru untuk Angkatan Laut Kerajaan Arab Saudi adalah salah satu pencapaian luar biasa pada 2021.
Pendapatan tahunan mencatat peningkatan 2,407 persen kekalahan mencapai SR2,6 miliar, dan kontrak dan jaminan melebihi SR10 miliar dengan komitmen lokalisasi 57,7 persen disetujui oleh GAMI.
Dalam perkembangan besar lainnya yang menandakan pertumbuhan SAMI yang belum pernah terjadi sebelumnya tahun lalu, SAMI memperoleh utang SR7 miliar dan memperoleh pendapatan SR130 juta dari manajemen likuiditas, pinjaman intragroup, dan pembiayaan perdagangan proyek, dan menumbuhkan basis karyawannya sebesar 633 persen menjadi 2.500 dari 341 pada 2020 .
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: