Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kena Karma! Pidato Presiden Ukraina Soal Israel Viral Lagi, Netizen: Sekali Komedian Tetap Komedian

        Kena Karma! Pidato Presiden Ukraina Soal Israel Viral Lagi, Netizen: Sekali Komedian Tetap Komedian Kredit Foto: Reuters/Andreas Gebert
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Invasi Rusia membuat nama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam kurun beberapa waktu terakhir menjadi sorotan. Termasuk soal cuitannya mengenai Israel beberapa waktu lalu usai memenangkan pilpres Ukraina.

        Seperti diketahui, Volodymyr Zelensky memenangkan Pilpres Ukraina pada tahun 2019 lalu, mengalahkan petahana Petro Poroshenko. Kemudian, pada 20 Mei 2019, Zelensky resmi dilantik menjadi Presiden Ukraina.

        Baca Juga: Ukraina Klaim Telah Bunuh Komandan Perang Rusia

        Ada satu bagian dari pidato Zelensky kala itu yang menarik dan kini kembali menjadi perhatian. Waktu itu, Zelensky berjanji untuk menjaga kedaulatan Ukraina.

        Kemudian, dia mengatakan bahwa rakyat Ukraina harus mencontoh beberapa negara dalam sejumlah hal, termasuk mencontoh masyarakat Israel dalam mempertahankan tanah airnya.

        "Kita harus menjadi orang Islandia dalam sepak bola, orang Israel dalam mempertahankan tanah kita, orang Jepang dalam teknologi," kata Volodymyr Zelensky kala itu, seperti dikutip dari Hops.id.

        Pernyataan pria bernama lengkap Volodymyr Oleksandrovych Zelensky tersebut kini kembali disorot oleh sejumlah warganet. Bahkan, beberapa akun mengunggah potongan pernyataan Zelensky itu sambil membagikan respons mereka.

        Sebelumnya, beberapa waktu lalu, cuitan lama Volodymyr Zelensky yang dianggap mendukung Israel juga sempat viral usai kembali diungkit oleh sejumlah warganet dunia di media sosial.

        Dalam cuitannya yang dibuat pada 12 Mei 2021 lalu, Volodymyr mengatakan agar konflik antara pejuang Palestina dan tentara Israel kala itu segera dihentikan.

        Baca Juga: DPR Minta Pemerintah Transparan Soal Kenaikan Harga Minyak Dunia, Yakin Cuma Akibat Konflik Rusia?

        "Langit #Israel dipenuhi dengan rudal. Beberapa kota terbakar. Ada korban. Banyak yang terluka. Banyak tragedi kemanusiaan. Mustahil untuk melihat semua ini tanpa duka dan kesedihan. Eskalasi perlu segera dihentikan demi kehidupan masyarakat," cuitnya kala itu.

        Salah satu balasan warganet pada waktu itu juga ada yang mendapat perhatian besar. Balasan tersebut mengatakan bahwa Zelensky akan mendapat pelajaran ketika jet Rusia menyerang kota-kota besar Ukraina nantinya. 

        Seperti kebetulan, balasan warganet itu pun kini kejadian; Rusia menyerang Ukraina.

        Baca Juga: Tolak Desakan Kritik Invasi Rusia, PM Pakistan: Anda Anggap Kami Budak?

        "Sekali komedian tetap komedian. Anda akan mempelajarinya dengan cara yang sulit ketika jet-jet Rusia mulai menghancurkan Kiev, Kharkiv, dan Odessa," kata salah satu warganet membalas.

        Dalam menghadapi operasi militer spesial Rusia, Ukraina berharap mendapat dukungan dari Israel. Bermodal darah Yahudi yang mengalir di tubuhnya, Zelensky berharap Tel Aviv memberikan dukungan kepada Kiev. Namun sejauh ini, Israel dilaporkan menolak permintaan Ukraina.

        Duta Besar Ukraina untuk Israel Yevgen Korniychuk mengungkap ekspektasi Zelensky untuk bantuan dari Tel Aviv karena dia berdarah Yahudi.

        "Sebagai duta besar negara dengan presiden Yahudi, saya dapat mengatakan Zelensky memiliki harapan yang lebih tinggi dari Israel daripada yang dapat diberikan Israel," ujar Korniychuk.

        Korniychuk juga berspekulasi bahwa Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett berada dalam situasi sulit untuk menyeimbangkan hubungan Israel dengan Ukraina dan Rusia karena Zelensky adalah orang Yahudi.

        "Kepemimpinan kami percaya bahwa Israel adalah satu-satunya negara demokratis yang memiliki hubungan baik dengan kedua pemimpin itu (Zelensky dan Putin)," lanjut Korniychuk.

        Baca Juga: Gawat Jika Rusia Ambil Langkah Tegas Soal Pasokan Gas, Barat Bisa Berantakan!

         Kendati demikian, Israel sebenarnya sudah mengirim sekitar 100 ton bantuan kemanusiaan ke Ukraina. Kiev meminta Israel untuk mengirim tim paramedis, namun Tel Aviv menolaknya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: