Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pamer Daftar 180 Ustadz Radikal, Felix Siauw Langsung Kena Skakmat BNPT: Bohong Itu!

        Pamer Daftar 180 Ustadz Radikal, Felix Siauw Langsung Kena Skakmat BNPT: Bohong Itu! Kredit Foto: Instagram/Felix Siauw
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) angkat bicara mengenai datar 180 nama penceramah yang dikategorikan ustadz radikal. BNPT mengklaim tidak pernah merilis nama  - nama tersebut.

        Adapun daftar nama penceramah radikal itu pertama kali dibocorkan penceramah kontroversial Felix Siauw. Di mana dia mengunggah sebuah tanggapan layar yang berisi daftar nama-nama penceramah radikal di akun instagram pribadinya. Dalam daftar itu nama Felix dan Ustadz Abdul Somad masuk dalam kelompok ceramah radikal itu. 

        Baca Juga: UAS & Felix Siauw Masuk Daftar Penceramah Radikal, Pengamat Terorisme Ngegas, Omongannya Menohok!

        "Terkait dengan list daftar penceramah (radikal) itu, BNPT tak pernah merilis. Hoax itu!" kata Direktur Deradikalisasi BNPT, Irfan Idris Selasa (8/3/2022). 

        Irfan menegaskan, BNPT sama sekali tidak punya kewenangan mengelompokkan dan membuat daftar penceramah radikal. Dia kemudian meminta masyarakat untuk tidak terprovokasi dengan daftar nama penceramah radikal yang beredar sekarang ini. 

        "Dan BNPT tidak punya kewenangan menentukan list seperti itu, makanya dengan media kita harus ajak masyarakat cerahkan jangan sampai terprovokasi jangan sampai dengan sedikit list, ini hoax!" katanya lagi. 

        Lebih lanjut Dalam upaya pencegahan radikalisme, lanjut Irfan pihaknya bekerja sama dengan berbagai lembaga lainnya. tidak hanya melibatkan lembaga negara, pihaknya juga menggandeng ormas dan tokoh - tokoh agama.

        "Tugas kita koordinasikan kementerian dan lembaga yang punya kewenangan, BNPT bukan only one yang harus lakukan seperti itu. Seluruh komponen bangsa, seluruh kementerian lembaga, seluruh ormas, harus bersatu karena radikal terorisme ini menghalalkan segala cara atas nama ideologi kekerasan untuk mengganti Pancasila jadi negara agama," tukasnya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Alfi Dinilhaq

        Bagikan Artikel: