Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mahfud MD Berkomentar Soal Kekerasan di Papua, Langsung Disemprot Natalius Pigai

        Mahfud MD Berkomentar Soal Kekerasan di Papua, Langsung Disemprot Natalius Pigai Kredit Foto: Twitter/Natalius Pigai
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Aktivis HAM Natalius Pigai menanggapi pernyataan Menkopolhukam Mahfud MD terkait serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.

        Sebelumnya, Mahfud MD menyebut, bahwa rentetan aksi kejahatan di Papua yang terjadi saat ini harus dilihat sebagai suatu hal normal.

        Baca Juga: Anwar Abbas: Pernikahan Beda Agama Itu Hukumnya...

        Sebab, masih banyak gangguan keamanan di daerah lain yang cukup tinggi seperti halnya di Maluku dan di Jakarta.

        Oleh karena itu, Mahfud pun meminta agar kondisi yang terjadi di Papua saat ini tidak didramatisir.

        Menurutnya, melalui penguatan aparat penegak hukum diyakini kondisi keamanan di sana akan berlangsung stabil.

        “Jadi Papua itu harus dilihat dalam keadaan normal. Karena dalam keadaan tidak normal juga tidak produktif kan. Misalnya mau rampas senjata, itu cuma dapat berapa 111 dalam setahun misalnya. Sementara di tempat lain yang normal di Maluku, Jakarta itu udah ribuan,” ujar Mahfud, Senin (7/3/2022).

        “Kan sebenarnya di sana itu normal tinggal bagaimana mengefektifkan institusi-institusi ini agar tidak didramatisir. Kan yang banyak dramatisasi di berita,” sambungnya.

        Menanggapi pernyataan Mahfud tersebut, Natalius menyebut bahwa negara tidak memiliki peri kemanusiaan.

        “Artinya Negara tidak punya peri kemanusiaan & Pancasila,” ucap Natalius dilansir fajar.co.id dari twitter pribadinya, Rabu (9/3/2022).

        Lebih lanjut, ia menyebut jika saat ini sudah banyak warga sipil dan anggota TNI yang meninggal pada kejadian tersebut.

        “Banyak rakyat Papua, rakyat sipil dan juga TNI/Polri mati serta OPM tapi dibilang Normal. Biang masalah ada pada Pemerintah,” pungkasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: