Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sandiaga Uno Optimistis Indonesia Akan Terima 3,6 Juta Wisman di 2022

        Sandiaga Uno Optimistis Indonesia Akan Terima 3,6 Juta Wisman di 2022 Kredit Foto: Kemenparekraf
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno optimistis jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia di 2022 akan mencapai 3,6 juta. Optimismenya ini mempertimbangkan bila kondisi pandemi di Tanah Air secara umum berjalan kondusif.

        "Kami percaya jika kondisi terkendali dan kondusif, kami melihat potensi kenaikan turis di kisaran 1,8 juta hingga 3,6 juta kedatangan tahun ini," katanya dalam konferensi pers virtual, Kamis (10/3/2022).

        Baca Juga: Gerah dengan Kondisi Puncak Bogor yang Kerap Macet Parah, Bang Sandi Tawarkan Solusi Ini...

        Kondisi ini akan memberikan dampak positif bagi 34 juta lapangan pekerjaan yang bergantung pada sektor pariwisata dan ekonomi kreatif, lanjut Menparekraf.

        Dia menyatakan, kebijakan pemerintah membuka kembali pintu kedatangan bagi wisman di Batam, Bintan, dan Bali disambut antusias oleh para pelancong. Secara khusus, wisman Singapura menjadi yang paling antusias untuk masuk ke Indonesia melalui Batam dan Bintan.

        Dia menggarisbawahi bahwa kebijakan ini akan berhasil apabila protokol kesehatan ditegakkan dengan ketat serta aplikasi PeduliLindungi digunakan secara optimal.

        Kondisi ini tercermin pada kondisi pandemi di Bali yang tetap terkendali meskipun banyak kunjungan dari wisman selama Februari 2022. Dirinya juga menyambut baik kesiapan kementerian/lembaga terhadap gelaran sejumlah pertemuan internasional seperti Presidensi G20 Indonesia dan Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) ke-7 di Bali.

        Kendati demikian, ia memastikan akan memantau perkembangan dampak dari pelonggaran kebijakan perjalanan. Apabila kasus meningkat, pemerintah perlu mengevaluasi kembali kebijakan.

        "Perlu terus kami ingatkan jika kasus meningkat akibat varian baru mobilitas yang meningkat, kami harus meninjau kembali kebijakan dan melakukan penyesuaian," tandasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Imamatul Silfia
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: