Direktur Holding Ultra Mikro (UMi) meluncurkan program Brigade Madani dengan berfokus kepada unsur Akhlak seperti milik Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Direktur Utama PT BRI (Persero) Sunarso mengatakan, dalam program tersebut holding akan menerapkan beberapa unsur: dimulai A, yaitu amanah, dalam hal ini Holding UMi diamanati untuk dapat memberdayakan 55 juta ultramikro.
Baca Juga: Holding UMi Luncurkan Program Brigade Mikro untuk Capai 55 Juta Nasabah
"Itu amanahnya. Maka, program culture-nya kami sebut SERBU. Artinya, tim Brigade Madani ini harus datang menjemput bola, mencari 5 juta tahun ini dan 55 juta di akhir periode 2025 nanti. Programnya serbu, menyerbu, mendatangani, menjemput bola, mendatangani ke area-area yang potensial dijadikan target market," ujar Sunarso dalam peluncuran program Brigad Madani dipantau virtual, Jumat (11/3/2022).
Sunarso mengatakan, program selanjutnya adalah "K" atau Kompeten, dengan kata lain gabungan dari tiga perusahaan ini kompetensinya harus ditingkatkan. Untuk meningkatkan kompetensi tersebut, akan ada program latihan gabungan antara tiga perusahaan tersebut.
"Untuk meningkatkan kompetensi itu, programnya kiami sebut latgab (latihan gabungan) supaya 3 coporate university yang ada di BRI, PNM, Pegadaian menyusun kurikulum yang akan diajarkan kepada tim Brigade Madani. Jadi, kemungkinan juga training-nya bareng, jangan pisah-pisah. Jadi nanti timnya datang, keliling gitu di satu tempat," ujarnya.
Huruf berikutnya, yaitu "H" atau Harmoni harus dibentuk agar memberikan layanan yang maksimal bagi nasabah. Harmoni dalam hal ini juga diartikan layanan gabungan yang diperuntukkan kepada nasabah agar dapat memilih produk yang sesuai dengan kebutuhanya.
"Tentunya adalah bundling produk, jadi produk dari BRI perbankan, produk dari pemberdayaan di PNM, program dari berbasis gadai di Pegadaian itu di-bundling, kami berikan itu kepada nasabah. Silakan nasabah mau pilih PNM saja boleh, mau pilih BRI saja boleh, mau pilih Pegadaian saja boleh, mau dibungkus 1 paket, tiga-tiganya, monggo. Itu harus satu bundling produk yang saling mengisi. Itu, programnya adalah layanan gabungan," ungkapnya.
Berikutnya adalah "L", Loyal yang artinya sudah tegak lurus, patuh, maka di situ yang harus dijaga di program untuk loyal. "Loyal itu value-nya loyal dari Kementerian BUMN, kami buat di sini programnya Trinuskorsa. Apa saja di situ, menjaga integritas, no error terhadap kesalahan, no defect, dan no fraud, dan bekerja patuh kepada standar operating prosedur sampai di loyal," imbuhnya.
Sunarso melanjutkan, value berikutnya adalah Adaptif, yaitu dengan mengandalkan program yang disebut Shareloc: sesuai, resource, lokal atau benar-benar mengikuti kebutuhan nasabah.
"Itulah yang saya berikan diskresi dan kemerdekaan, teman-teman di lapangan untuk membuat program yang spesifik sesuai dengan kebutuhannya. Bahwa pengrajin getuk di Sukaraja itu pasti punya hal-hal yang spesifik. Maka kemudian, Brigade ini kalau mau menyasar pengrajin getuk itu ya dibuat programnya secara spesifik," ungkapnya.
"Yang terakhir K, Kolaboratif. Supaya tim ini selalu kolaborasi kami buatkan posko senyum, sentra layanan ultramikro. Di situ disepakati titik awal, berangkat berjuang dari posko senyum, pulang berjuang membawa kemenangan itu juga pulang ke posko senyum dan itulah KPI kita bersama," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Djati Waluyo
Editor: Puri Mei Setyaningrum