Moncer Banget! Tumbuh 71%, PermataBank Cetak Laba Bersih Rp1,2 Triliun di 2021
PT Bank Permata Tbk. (PermataBank) berhasil menutup tahun 2021 dengan pencapaian kinerja yang positif dengan terus menjaga momentum pertumbuhan aset dan prinsip kehati-hatian dalam mengelola risiko kredit serta memastikan kecukupan pencadangan kerugian kredit.
Di tengah pemulihan perekonomian Indonesia, PermataBank membukukan Laba Bersih setelah pajak sebesar Rp1,2 triliun, di tahun 2021, meningkat secara signifikan sebesar 71% dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp722 miliar.
Direktur Utama PermataBank Chalit Tayjasanant mengatakan, tahun 2021 merupakan tahun yang baik bagi PermataBank. Walaupun tantangan pandemi masih berjalan, PermataBank dapat mencapai momentum yang baik dalam memperkuat kapabilitas digital dengan beberapa inisiatif digital baru, kerja sama strategis dan peluncuran teknologi blockchain untuk trade transactions yang pertama di pasar. Baca Juga: Astra Life dan PermataBank Hadirkan AVA iLife Protection dengan Uang Pertanggungan hingga Rp5 Miliar
"Dukungan berkesinambungan dari pemegang saham kami, Bangkok Bank, dan kepercayaan nasabah setia kami memegang peranan penting dalam komitmen kami untuk menjadikan PermataBank sebagai bank universal," ujarnya saat konferensi pers secara virtual di Jakarta, Selasa (15/3/2022).
Lebih lanjut, PermataBank membukukan Pendapatan Operasional sebesar Rp10,1 triliun atau tumbuh sebesar 11% YoY sehingga Laba Operasional sebelum Pencadangan tumbuh sebesar 24% YoY menjadi sebesar Rp4,7 triliun.
Pertumbuhan Pendapatan Operasional dikontribusikan oleh pertumbuhan Pendapatan Bunga Bersih sebesar 17% sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit di tahun 2021.
Sementara itu, rasio permodalan PermataBank adalah salah satu yang terkuat di antara 10 besar Bank Komersial, dengan rasio CAR dan CET-1 sebesar masing-masing 35% dan 27%, dimana hal ini menjadi key enabler bagi Bank untuk mempercepat pertumbuhan bisnis baik secara organik maupun inorganik. Dengan kondisi tersebut, PermataBank mencatatkan pertumbuhan aset sebesar 18,5% Year-on-Year (YoY) menjadi sebesar Rp234 triliun.
Sebagai bagian dari Bangkok Bank Group yang merupakan bank korporasi terkuat di Thailand, PermataBank akan terus mempercepat pertumbuhannya dengan memanfaatkan kolaborasi dengan skala dan keahlian Bangkok Bank, meningkatkan share of wallet Bank dalam pengelolaan trade & cash, memenangkan klien korporat dan konglomerasi baru di Indonesia, serta terus membangun hubungan yang baik melalui pertumbuhan kredit yang pruden dan sehat.
Kuartal ke-IV 2021 ini juga mencatatkan PermataBank sebagai bank pertama di Indonesia yang berhasil mengimplementasikan transaksi Trade Finance menggunakan teknologi blockchain.
Sementara dari sisi aksi korporasi, pada 30 Desember 2021 PermataBank menyelesaikan transaksi pengalihan sebagian saham (divestasi) di PT Sahabat Finansial Keluarga (“SFK”), perusahaan afiliasi PermataBank, kepada Honest Financial Technologies International Private Limited (“Honest”) sebagai pemegang saham pengendali baru.
"Dengan pencapaian saat ini, kami yakin dapat menjadi waralaba deposito dan wealth terkemuka, mitra ekosistem pilihan bagi pelaku bisnis dan teknologi, serta pemimpin dalam layanan digital-first perbankan di Indonesia di tahun mendatang," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Fajar Sulaiman
Tag Terkait: