Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Oknum Pendeta Minta 300 Ayat Al Qur’an Dihapus, Gus Nur Bersuara: Kalau Saya dan Habib Rizieq…

        Oknum Pendeta Minta 300 Ayat Al Qur’an Dihapus, Gus Nur Bersuara: Kalau Saya dan Habib Rizieq… Kredit Foto: Instagram/Gus Nur
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Lini masa media sosial dihebohkan kembali dengan pernyataan kontroversi dengan bernafaskan isu agama. Tersebar video seorang oknum pendeta yang menyinggung tentang ayat Al Quran.

        Dalam video yang tersebar itu oknum pendeta yang dketahui bernama Saifuddin Ibrahim alias Abraham Ben Moses menyebut ada 300 ayat Alquran yang perlu dihapus karena memicu tindakan intoleran dalam video terbaru miliknya. 

        Salah satu poin yang cukup fatal selain menyinggung penghapusan ayat Al Quran adalah dirinya menyebut bahwa pesantren-pesantren yang ada saat ini bisa melahirkan bibit radikalisme.

        Terkait ulah oknum pendeta ini, Pendakwah Sugi Nur atau umum dikenal dengan Gus Nur memberikan responsnya.

        Baca Juga: Oknum Pendeta Minta 300 Ayat Al Qur’an Dihapus, Orang PKS Tegas: Jelas Tidak Mencerminkan…

        Gus Nur merspons dengan mengajak para penontonnya berpikir dan berandai-andai jika justru dirinya dan Habib Rizieq mengeluarkan pernyataan serupa.

        “Ini kalau saya yang ngomong itu gimana yah? Saya yang ngomong, Habib Rizieq yang ngomong, hapus aja itu beberapa ayat di Injil di bible hapus aja itu karena itu radikal dan teroris, kira-kira gimana?” kata Gus Nur dalam video di akun Youtube milikinya dikutip Rabu (16/3/22).

        Gus Nur juga menyinggung pernyataan lawas Saifuddin yang pernah menyebut bahwa tidak perlu haji ke mekah karena menurutnya hal itu hanya makin membuat kota Mekah (Arab Saudi) makin kaya.

        Dia pun kembali berandai-andai jika yang bicara dengan konteks serupa adalah dirinya dan Habib Rizieq.

        “Terus itu ditutup aja itu ditutup aja itu ke Yerusallem itu, ndak usah ke Yesrusallem, ngapain bikin kaya Israel aja. Ndak ada gitu-gitu itu. Seandainya saya yang ngomong gitu, gimana kira-kira?

        “Kalau saya ngomong di Injil itu hapus aja firman-firman Tuhan itu, hapus, revisi aja itu. Itu hanya akan melahirkan teroris-teroris tu. Gereja-gereja itu apa itu? Kalau saya ngomong begitu, gimana kira-kira? Habib Rizieq ngomong begitu, gimana?” tambah Gus Nur.

        Gus Nur pun bertanya-tanya terkait penegakan hukum terhadap oknum pendeta tersebut yang menurutnya sudah memenuhi aspek beberapa macam penistaan.

        Baca Juga: Menggelegar! Majelis Ulama Aceh Ogah Pakai Logo Halal Kemenag: Kalau di Aceh Terserah Kita

        Dirinya pun menyinggung kasus yang pernah menjerat dirinya yang mana menurutnya terkait penetapan hukum hanya dicari-cari pasal, divonis salah serta ditangkap.

        “Kalau saya nggak salah, dicarikan pasal-pasal. Saya nggak salah, dipaksa untuk salah, divonis salah, ditangkap, dijemput di rumah kayak teroris,” katanya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Bayu Muhardianto
        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: