Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pendeta Saifuddin Bikin Gaduh, Suara Orang PAN Menggelegar: Segera Tangkap dan Tindak Tegas!

        Pendeta Saifuddin Bikin Gaduh, Suara Orang PAN Menggelegar: Segera Tangkap dan Tindak Tegas! Kredit Foto: Instagram/Saifuddin Ibrahim
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Komisi VIII DPR, Yandri Susanto, meminta aparat penegak hukum segera menangkap Pendeta Saifuddin Ibrahim yang melecehkan Islam dengan meminta 300 ayat Alquran dihapus. Desakan itu disampaikan setelah ramai video pendeta Saifuddin Ibrahim.

        Jelas-jelas Menista Umat Islam

        "Videonya sudah viral dan jelas-jelas menista umat Islam. Aparat harus segera menangkap dan menindak tegas Pendeta Saifuddin Ibrahim," kata Yandri kepada awak media, Kamis, 17 Maret 2022.

        Wakil Ketua Umum PAN ini juga mengecam pernyataan Pendeta Saifuddin Ibrahim yang menyatakan pesantren sebagai sumber teroris.

        "Pernyataan ini menyakiti ulama dan kiai yang selama ini mendidik para santri untuk mengabdi pada umat, bangsa dan negara," kata Yandri.

        Baca Juga: Balas Respons Mahfud MD, Pendeta Saifuddin yang Minta Hapus Ayat Al Quran Ngaku Pendukung Jokowi!

        Masalah Toleransi Sudah Selesai

        Lebih jauh, Yandri mengatakan, bagi umat Islam Indonesia, masalah toleransi sudah selesai dengan berkomitmen untuk saling menghormati antar umat beragama.

        "Jangan beri ruang sedikit pun bagi mereka yang mengusik dan memprovokasi kehidupan beragama yang sudah berjalan baik di Indonesia," kata Yandri.

        Videonya Viral

        Sebelumnya beredar sebuah video viral rekaman pendeta Saifuddin Ibrahim yang mengatakan berulang kali menyampaikan sejumlah hal terkait situasi kehidupan keagamaan di Indonesia kepada Menag Yaqut Cholil Qoumas.

        Baca Juga: Investor Hengkang dari Proyek IKN, Rocky Gerung Sentil Luhut: Jokowi Bengong Aja karena Nggak Ngerti

        Pendeta Saifuddin dalam videonya menyinggung masalah kurikulum pesantren dan mengaitkannya dengan radikalisme, serta usulan menghapus 300 ayat Alquran.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: