Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kasihan Betul Pak Jokowi, 'Pembantu' di Kabinet Dinilai Sibuk Saling Sikut Jadi Capres 2024!

        Kasihan Betul Pak Jokowi, 'Pembantu' di Kabinet Dinilai Sibuk Saling Sikut Jadi Capres 2024! Kredit Foto: Antara/ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/foc
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKopi Kunto Adi Wibowo menilai reshuffle kabinet Presiden Joko Wododo (Jokowi) sangat perlu untuk segera dilakukan.

        Namun, menurut Kunto Adi Wibowo, urgensi tersebut lebih didominasi oleh keinginan tingkat elite untuk segera menggantikan sosok menteri yang ada saat ini.

        "Urgensinya ada di tingkat elite. PAN belum dapat jatah (Menteri, red), sementara pembantunya Pak Jokowi sudah sikut-sikutan," kata Kunto Adi Wibowo dilansir dari GenPI.co, Minggu (20/3).

        Bahkan, menurut Kunto, beberapa menteri Presiden Jokowi juga sudah menampakkan diri dan mempersiapkan diri untuk pemilu 2024.

        Baca Juga: Masalah Terus-terusan Datang, Jokowi Dinilai Sangat Perlu untuk Melakukan Reshuffle

        "Ada yang ancang-ancang 2024 dan cari muka ke Pak Jokowi. Jadi, menurut saya, urgensinya lebih ke elite saja daripada yang sifatnya akar rumput," jelas Kunto Adi Wibowo.

        Kunto Adi Wibowo juga mengakui performa para pembantu Jokowi sangat lemah. Khususnya untuk Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

        "Apakah benar kalau reshuffle dijalankan atau Menteri Perdagangan diganti otomatis harga minyak terkendali dan kembali seperti sedia kala? Itu sulit sekali ditentukan jawabannya," ungkapnya.

        Menurut Kunto, kecil kemungkinan sistem dan kinerja kementerian bisa jadi lebih baik apabila Lutfi diganti.

        Seperti diketahui, belum lama ini banyak permasalahan para pembantu Presiden Jokowi yang menjadi polemik di dalam negeri.

        Baca Juga: Sudahi Polemik Logo Halal, Semua Harus Dengar Suara Ma'ruf Amin, Pak Yaqut Tolong Pertimbangkan!

        Beberapa di antaranya soal kinerja Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi terkait urusan minyak dan sembako, kemudian ada pula kritik kepada Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas soal toa dan logo halal.

        Tak hanya itu, ada pula soal Menteri Tenaga Kerja Ida Fauziyah terkait JHT, bahkan terbaru berasal dari Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang dianggap ingin menunda Pemilu 2024.(*)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: