Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Kabar Jokowi Mau Reshuffle Rabu Pon Besok Mencuat, Eh Istana Bilang Begini

        Kabar Jokowi Mau Reshuffle Rabu Pon Besok Mencuat, Eh Istana Bilang Begini Kredit Foto: Antara/Akbar Nugroho Gumay
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sempat beredar kabar Presiden Joko Widodo atau Jokowi bakal merombak atau reshuffle kursi Kabinet Indonesia Maju pada Rabu, 21 Maret 2022.

        Terkait itu, pihak Istana ikut buka suara untuk menjawab kabar tersebut.

        Baca Juga: Novel Bamukmin Geram dengan Aksi Pawang Hujan di MotoGP Mandalika, Disebut Buat Malu Umat Islam

        Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengungkapkan belum ada informasi resmi terkait kabar yang berhembus tersebut.

        "Belum ada (informasi)," kata Heru, dikutip dari Suara.com, Senin (21/3/2022).

        Kabar yang dimaksud itu ialah Jokowi hendak mereshuffle dua kursi menteri. Menteri pertama ialah Tito Karnavian selaku Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

        Dari isu itu disebutkan kalau Tito digantikan oleh eks Panglima TNI Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto. Kemudian, menteri selanjutnya ialah Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi.

        Sebelumnya pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia (UAI) Ujang Komaruddin menilai saat ini menjadi momen yang tepat bagi Jokowi untuk menggantikan Lutfi dengan sosok baru. Ujang menerangkan kalau tugas dari menteri perdagangan ialah mengamankan pasokan serta harga-harga bahan pokok stabil dan terjangkau.

        Sementara saat ini, masyarakat tengah dipusingkan dengan minyak goreng yang langka. Meskipun sudah tidak langka, harga minyak goreng kemasan malah melambung naik.

        Baca Juga: Pawang Hentikan Hujan di Mandalika? BMKG Jelaskan Hal Ini

        Menurut Ujang, Lutfi gagal mengamankan ketersediaan minyak goreng apalagi melawan para mafianya.

        "Sangat tepat Jokowi melakukan reshuffle. Karena Mendag yang harus bertanggung jawab atas langka dan mahalnya minyak goreng," kata Ujang dihubungi Suara.com, Senin.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Adrial Akbar

        Bagikan Artikel: