Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jadi Investor Awal Gojek, Bos Northstar Patrick Walujo Ungkap Rahasia Agar Startup Dilirik Investor

        Jadi Investor Awal Gojek, Bos Northstar Patrick Walujo Ungkap Rahasia Agar Startup Dilirik Investor Kredit Foto: Twitter/Socialite
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Co-Founder Northstar Group, Patrick Walujo menjelaskan bagaimana perusahaan ekuitas swasta bekerja, yaitu mereka mengelola dana yang diberikan investor, kemudian disalurkan ke perusahaan swasta sebagai investasi jangka panjang. Mereka juga turut aktif mengarahkan perusahaan untuk terus berkembang. Itulah apa yang dilakukan Northstar Group, sebagai investor awal startup Gojek, Halodoc dan Zenius.

        Untuk memilih perusahaan yang berhak menerima investasi, Northstar melihat pasar yang paling dibutuhkan di Indonesia, kemudian melihat apakah startup tersebut mampu menyelesaikan masalah yang ada di Indonesia sebagai target marketnya.

        Baca Juga: Didoakan Panjang Umur! Boy Thohir: Perkawinan Gojek dan Tokopedia Langgeng sampai 200 Tahun!

        Dalam video YouTube "Lenovo ThinkBook CEO Talks - Patrick Walujo, Co-Founder of Northstar Group", Patrick mengambil contoh bagaimana Gojek menawarkan solusi dengan menggunakan sepeda motor untuk menyelesaikan masalah sehari-hari di tengah sibuknya orang-orang. Barulah setelah itu, tak kalah penting melihat dari segi founder dan tim dari startup tersebut.

        Jika disimpulkan, maka yang pertama dilihat Northstar adalah model bisnisnya apakah cocok dengan keadaan di Indonesia, kemudian foundernya. Meski demikian, Patrick mengatakan hal yang lebih utama adalah dengan melihat foundernya.

        Ini karena founder yang hebat akan selalu melakukan penyesuaian ketika model bisnis berjalan tak sesuai harapan, atau ada perubahan dari segi pasar. Patrick sendiri mengakui bahwa hal yang paling sulit adalah dengan mengeksekusi sesuai rencana.

        "Bicara gampang 'berbunga-bunga' tapi yang paling sulit itu eksekusi," ujar Patrick.

        Selanjutnya, Patrick mengungkap bahwa venture capital, terutama Northstar adalah partner bagi startup, bukan sekadar mengambil keuntungan sebesar-besarnya. Melainkan, Northstar akan membantu founder dan startup mewujudkan mimpi dan cita-citanya. Ini karena jam terbang yang dimiliki venture capital lebih banyak dari mereka yang sudah melihat dari startup-startup lain.

        Dalam berinvestasi, Patrick mengatakan penting untuk mendiskusikan secara panjang terkait ekpektasi antara investor dengan vendor sejak awal.

        Lebih lanjut, Patrick bercerita bahwa Gojek adalah investasi Northstar yang membanggakan. Bukan hanya soal nilai atau kapitalisasi Gojek, tetapi justru soal dampak bisnis yang Gojek berikan kepada masyarakat sangat besar.

        "Kita bisa menjadi champion (pemenang) di negara kita sendiri tanpa perlu berbisnis tak etis," ujar Patrick.

        Kemudian, Patrick juga mengatakan gagalnya sebuah startup bisa terjadi karena tak memiliki 'factor luck'. Karena ia sangat percaya dengan konsep 'right time in the right place' (waktu yang tepat di tempat yang tepat). Lalu yang kedua adalah kegagalan sebuah tim yang tak mampu mewujudkan action plan. Karena untuk eksekusi action plan diperlukan banyak hal, seperti kegigihan dan lain sebagainya.

        Adapun menurut Patrick, pengusaha dari generasi muda justru sangat dekat dengan teknologi dan tak terbelenggu pada praktik bisnis yang sudah ada. Mereka akan cenderung melihat permasalahan pasar secara jernih dan mampu melihat peluang serta solusi secara berbeda.

        "Jadi sebenarnya usia muda itu justru bisa menjadi aset yang sangat bagus," ungkap Patrick.

        Untuk teman-teman yang baru memulai startup, Patrick mengingatkan untuk membangun relasi dengan orang-orang yang sudah berpengalaman di dunia startup. Mintalah saran dan masukan yang transparan. Karena dengan itu kita bisa melihat apa yang kurang dari bisnis yang kita jalani.

        Teruslah belajar dengan mencari mentor atau investor, bertanya kepada banyak pengusaha, dan jika gagal fokuslah pada proses pembelajarannya, bukan fokus pada kegagalan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: