Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Mengejutkan, Ahli Bilang Pilot China Eastern Sempat Sadar dan Coba Melakukan...

        Mengejutkan, Ahli Bilang Pilot China Eastern Sempat Sadar dan Coba Melakukan... Kredit Foto: Reuters/Carlos Garcia Rawlins
        Warta Ekonomi, London -

        Pilot penerbangan China Eastern MU5735 mungkin telah sadar kembali dan sempat mencoba menyelamatkan pesawat sebelum jatuh ke lereng gunung di provinsi Guangxi.

        Hal itu diungkap oleh pakar penerbangan dari Inggris, Sally Gethin. Kepada The Sun Online, Gethin mengungkap bahwa berdasarkan data penerbangan, terlihat ada 'momen selama 10-20 detik' di mana satu pilot atau lebih sempat sadar dan mencoba menyelamatkan pesawat sebelum jatuh ke tanah.

        Baca Juga: Mohon Maaf, Catatan Apik China Akhirnya Runtuh Setelah Insiden Mematikan Boeing 737

        Gethin juga mejelaskan bahwa semua orang yang berada di pesawat itu 'mungkin sudah tidak sadar' saat Boeing 737-800 yang mereka tumpangi terjun untuk terakhir kalinya.

        "Para pilot mendapatkan banyak pelatihan, sebagian besar di simulator. Tapi di dunia nyata, mereka bisa kewalahan atau mengalami disorientasi oleh kejadian yang tiba-tiba. Ini dikenal sebagai efek kejut, dan sangat sulit untuk melatihnya."

        "Bahkan pilot berpengalaman pun bisa lengah dan saat itulah mereka bisa membuat penilaian yang buruk. Sekarang ada upaya untuk mengenalinya dan menawarkan pelatihan tambahan," terang Gethin. 

        Penerbangan China Eastern mengalami kecelakaan pada Senin (21/3) siang waktu setempat, di mana selama insiden, pesawat jatuh di lereng pegunungan di atas kota Wuzhou. Pesawat itu, yang saat kecelakaan memboyong 132 orang, tiba-tiba menukik tajam dan jatuh 30 ribu kaki hanya dalam waktu dua menit. Dilaporkan setelahnya, pesawat menghantam tanah dengan kecelakaan 350 mph.

        Peristiwa nahas itu pun langsung memicu kebakaran yang cukup besar hingga bisa ditangkap oleh citra satelit NASA.

        Rekaman CCTV yang telah beredar luas di media sosial menunjukkan jet melesat secara vertikal ke tanah pada saat-saat sebelum tabrakan. 

        Kendati demikian, menurut kesaksian pejabat pemadam kebakaran provinsi, tidak ada 'tanda-tanda kehidupan' di antara puing-puing yang berserakan' di lokasi.

        Pihak berwenang pada Selasa (22/3) pagi juga telah merilis pembaruan, menyebut bahwa hingga kini, belum ada satu pun penumpang atau kru China Eastern yang berhasil ditemukan.

        "Puingan pesawat ditemukan di tempat kejadian, tetapi sampai sekarang, tidak ada satu pun dari mereka yang kehilangan kontak telah ditemukan," kata pihak berwenang setempat dalam sebuah pernyatan, dikutip dari Mirror UK.

        Menyusul itu, China Eastern pada Selasa memutuskan untuk mengandangkan semua pesawat Boeing 737-800. Sementara diketahui, Boeing 737-800 adalah pendahulu dari model 737 Max yang kontroversial tetapi dianggap aman meskipun ada serangkaian kecelakaan selama sejarahnya yang panjang.

        Hingga kini, belum diketahui secara pasti apa yang menjadi penyebab Boeing 737-800 kehilangan kendali dan kemudian jatuh. 

        Terkait itu, Gethin menegaskan bahwa masih 'terlalu dini untuk berspekulasi' tentang apa yang mungkin menjadi penyebab kecelakaan. Akan tetapi, ada beberapa kemungkinan yang menurutnya bisa menjadi akar dari insiden nahas tersebut. Di antaranya, kata Gethin, adalah malfungsi dengan ekor pesawat, cuaca, atau berbagai masalah yang mungkin memengaruhi pesawat seperti kebakaran kecil atau masalah kabel.

        Gethin juga telah mengungkap keheranan karena co-pilot Boeing 737-800 yang jatuh memiliki jam penerbangan lebih lama dibanding pilot. Sementara pilot ketiga yang masih berstatus training, hanya memiliki beberapa ratus jam pengalaman. 

        "Menjadi hal yang tidak biasa' bahwa co-pilot memiliki 30 ribu jam pengalaman penerbangan sementara pilot dilaporkan hanya memiliki 7 ribu jam."

        "Pilot ketiga yang merupakan peserta pelatihan, hanya memiliki beberapa ratus pengalaman terbang seperti kami, juga ada di pesawat itu," terang Gethin, seperti dilansir dari DailyMail.

        Sementara itu, beberapa pakar penerbangan lain mengatakan kepada MailOnline bahwa pesawat mungkin telah 'kehilangan kendali' saat berhenti di ketinggian atau ada kegagalan sensorik di kokpit saat kecelakaan terjadi.

        Kerabat anggota kru telah tiba di kantor China Eastern dekat bandara Kunming tempat pesawat lepas landas.

        Pada Senin malam, seorang jurnalis Associated Press melihat petugas polisi dan penjaga keamanan berpatroli di luar kantor dengan senter, memerintahkan jurnalis untuk pergi.

        Kemudian di sebuah hotel dekat bandara, sekitar selusin orang, yang mengaku sebagai anggota badan penerbangan China, berkerumun di sekitar meja dan membaca sejumlah dokumen.

        Dewan Keselamatan Transportasi Nasional AS pada Senin mengetwit bahwa mereka telah memilih penyelidik senior untuk membantu penyelidikan kecelakaan.

        Administrasi Penerbangan Federal AS, yang mensertifikasi 737-800 pada 1990-an, mengatakan siap membantu penyelidikan jika diminta.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Muhammad Syahrianto

        Bagikan Artikel: