- Home
- /
- News
- /
- Megapolitan
PSI dan PDIP Terus Senggol Anies Baswedan Soal Formula E, Geisz Chalifah Bersuara: Ketidakadilan…
Nama Anies Baswedan sangat sulit hilang dari peredaran pemberitaan yang ada. Selain posisinya sebagai Gubernur DKI Jakarta, namanya memang menjadi sosok potensial dalam bursa capres 2024, paling tidak beberapa hasil survei selalu menempatkan namanya pada jajaran teratas.
Atas dasar itu maka bukanlah hal baru jika apapun yang Anies lakukan akan selalu dikomentari, baik yang sifatnya mendukung ataupun yang menentang.
Pagelaran ajang balapan mobil listrik dunia, Formula E adalah event yang Anies Baswedan bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan selenggarakan sebentar lagi. Namun seperti bagaimana disebut sebelumnya, tentu karena Anies punya peran besar pada acara ini, maka suara yang menentang pun terdengar juga.
Baca Juga: Anies Baswedan Makin Bersilau, AHY Juga Ikutan Wow! Bakal "Meledak" di Pilpres 2024?
Sebut saja Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang memang dikenal vokal terhadap kebijakan Anies. Masih segar diingatan bagaimana ketua umum mereka Haji Giring Ganesha yang melakukan sidak ke lokasi sirkuit sampai “disambut” kambing.
Prasetyo Edi, Ketua DPRD DKI Jakarta yang juga politisi PDIP sangat lantang soal Formula E. Aksinya yang nekat melakukan interpelasi seorang diri dan giatnya dia menyuarakan dugaan korupsi di Formula E sangat ikonik di perpolitikan Jakarta.
Dua hal di atas hanyalah sedikit contoh dari banyaknya suara pihak PSI dan PDIP yang mempermaslahakan Formula E.
Menanggapi senggolan tiada henti PSI dan PDIP soal formula E, Geisz Chalifah seorang aktivis, budayawan, dan juga salah satu komisaris di Ancol ikut bersuara.
Lewat cuitan di akun twitternya, Geisz Chalifah menyinggung suara yang terus-terusan PSI ataupun PDIP keluarkan tentang Formula E ini.
Bahkan Geisz tak segan-segan menyebut bahwa di antara “teriakan” ke dua partai oposisi Anies Baswedan itu ada yang mengada-ada.
“Teriakan yang luar biasa keras dari PDIP maupun PSI terhadap Formula E. Bahkan seringkali mengada ada,” cuit Geisz dalam akun Twitter pribadi sebagaimana dikutip di Jakarta, Minggu (27/3/22).
Sosok yang dikenal sebagai loyalis Anies Baswedan tersebut juga melanjutkian dengan menyebut bahwa ke dua partai tadi selalu “menghajar” Anies Baswedan di Jakarta, tetapi langsung diam seribu bahasa ketika ada persoalan yang jauh lebih besar.
Dalam hal ini Geisz menyantumkan tulisan kompas.com dengan judul “APBN Triliunan Rupiah Dihabiskan Demi MotoGP Mandalika, Ini Rinciannya.”
Baca Juga: Survei Kandidat Capres 2024: Anies Ketendang, "Pembantunya" Jokowi "Gontok-gontokan" Ini Pemenangnya
“Lalu mengunci mulut untuk hal yang jauh lebih besar,” tambah Geisz.
Geisz pun membuat perumpamaan tentang ketidakadilan yang Anies dapat selama ini mengenai tudingan-tudingan yang ada.
Menurutnya ketidakadilan itu seperti bandul di jam lonceng.
“Ketidakadilan terhadap Anies seperti bandul jam lonceng, semakin kuat tekanan semakin besar dukungan yg didapat,” pungkas Geisz.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto