Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Politikus PDIP Heran Sanksi Pemecatan dari IDI, Singgung Kesamaan Pemikiran Terawan-Jokowi

        Politikus PDIP Heran Sanksi Pemecatan dari IDI, Singgung Kesamaan Pemikiran Terawan-Jokowi Kredit Foto: Twitter/TweetanKu_
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Anggota Komisi IX DPR Ribka Tjiptaning Proletariyati mengomentari pemecatan secara permanen mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dari keanggotaan Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

        "Kenapa dia harus diberi sanksi bahkan dipecat seperti itu?" tanya Ribka dalam cuplikan video yang diterima oleh ANTARA, Minggu (27/3).

        Baca Juga: Dipecat dari IDI, Dokter Terawan: Kasihan Masyarakat Iku Terganggu

        Menurut politikus PDIP ini, Terawan tidak melakukan kesalahan yang fatal maupun kesalahan yang merugikan orang banyak. Dia juga menyinggung soal banyaknya dokter melakukan malpraktik, tetapi bisa terlepas dari jeratan kesalahan akibat ikatan profesi dokter yang begitu kuat.

        "Melakukan DSA (Digital Substraction Angiography) nggak pernah ada korban, baik dari pejabat maupun sampai dengan tingkat rakyat biasa. Dilakukan dengan baik-baik," kata wanita yang juga Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan Bidang Penanggulangan Bencana ini.

        Dia lantas menyinggung kampanye vaksin Nusantara. Ribka menilai kampanye yang dilakukan oleh Terawan justru patut diacungi jempol. Ketika negara mengimpor vaksin dari luar negeri, kata Ribka, Terawan justru yakin bahwa bangsa Indonesia dapat membuat vaksin sendiri.

        "Dia punya keyakinan bahwa suatu saat Indonesia pasti bisa membuat vaksin, apalagi makin ke sini, pernyataan Pak Jokowi makin jelas bahwa kita harus mencintai produk dalam negeri," ucap dia.

        Oleh karena itu, Ribka sangat menyayangkan keputusan Majelis Kode Etik Kedokteran Ikatan Dokter Indonesia (MKEK IDI) yang memberhentikan Terawan dari IDI secara permanen. Menurut dia, lebih baik IDI fokus pada edukasi dan memperjuangkan nasib dari para dokter.

        "Lebih baik IDI memperjuangkan nasib dokter-dokter yang belum jelas, juga mencerdaskan adik-adik kita," pungkas dia.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: