Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Baru Buka 6 Bulan, Shopee Tutup Unit di India, Kekayaan Sang Pendiri Merosot Jauh Dalam-dalam!

        Baru Buka 6 Bulan, Shopee Tutup Unit di India, Kekayaan Sang Pendiri Merosot Jauh Dalam-dalam! Kredit Foto: The Straits Times
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Induk perusahaan Shopee, Sea Ltd yang diketuai oleh miliarder Singapura, Forrest Li baru saja mengumumkan telah menutup unit Shopee India karena raksasa teknologi yang merugi itu mengkonsolidasikan bisnis e-commerce menyusul ekspansi global yang agresif dalam beberapa tahun terakhir.

        “Mengingat ketidakpastian pasar global, kami telah memutuskan untuk menutup inisiatif Shopee India tahap awal kami,” kata Sea dalam sebuah pernyataan, Senin, dikutip dari Forbes. “Selama periode transisi ini, kami akan fokus untuk mendukung komunitas penjual dan pembeli lokal kami dan tim lokal kami untuk membuat prosesnya semulus mungkin.”

        Baca Juga: Resmikan Kampus UMKM Shopee ke-7, Kini Hadir di Kalimantan Timur

        Sea, yang sebagian dimiliki oleh raksasa teknologi China Tencent Holdings, akan mulai menarik diri dari India setelah hampir enam bulan setelah meluncurkan layanan e-commerce di negara terpadat kedua di dunia itu pada Oktober.

        Penutupan tersebut menyusul keluarnya Shopee dari Prancis awal bulan ini karena perusahaan e-commerce itu berfokus pada pertumbuhan pasar di Brasil, Asia Tenggara, dan Taiwan.

        Perusahaan ini memulai debutnya di Bursa Efek New York pada tahun 2017 dan dengan cepat menjadi perusahaan teknologi paling berharga di Asia Tenggara dengan saham melonjak ke level tertinggi menjadi sebesar USD366,99 per saham pada Oktober 2021 karena pandemi mendorong permintaan untuk game online, e-commerce dan bisnis pembayaran digital.

        Namun, sejak itu, saham Sea telah merosot lebih dari 60% karena gabungan beberapa faktor, mulai dari Tencent mengurangi kepemilikannya, game seluler andalan mereka, Free Fire dilarang di India dan kerugian bersihnya pun melebar.

        Sementara pendapatan grup meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi sekitar USD10 miliar (Rp143 triliun) pada tahun 2021, kerugian bersihnya melebar menjadi USD2 miliar (Rp28,7 triliun) dari USD1,6 miliar (Rp22 triliun).

        Ketidakpastian menyeret kekayaan tiga pendiri miliarder perusahaan, dengan kekayaan bersih real-time dari ketua Sea, Forrest Li jatuh menjadi USD6,5 miliar (Rp93 triliun) minggu ini dari USD15,9 miliar (Rp228 triliun) pada Agustus ketika daftar 50 Orang Terkaya Singapura diterbitkan.

        Li mendirikan Sea dengan Gang Ye dan David Chen pada tahun 2009, tahun dimana ketiganya meluncurkan platform game online Garena.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Fajria Anindya Utami
        Editor: Fajria Anindya Utami

        Bagikan Artikel: