Dengan Lantang Elon Musk Teriak: Karyawan Tesla Gak Butuh Serikat Pekerja!
CEO Tesla Elon Musk menegaskan kembali bahwa karyawan Tesla akan lebih baik tanpa perwakilan serikat pekerja. Pernyataan ini ia lontarkan setelah mantan pejabat United Auto Workers (UAW), serikat buruh AS, mengaku bersalah menyedot lebih dari USD2 juta (Rp28,6 miliar) dari serikat pekerja terkemuka.
Mantan sekretaris-bendahara keuangan dari salah satu cabang UAW di wilayah Detroit, Timothy Edmunds, dikenai tuduhan federal bahwa ia mencuri uang untuk urusan pribadi, termasuk perjudian, senjata, dan pembayaran tunjangan anak.
Musk tidak bisa menahan diri untuk diam. Terlebih organisasi tersebut selalu membuat slogan "memperjuangkan hak untuk menggelapkan uang dari pekerja mobil!"
Baca Juga: Jadi Kontributor Utama Masalah Iklim, Greenpeace Minta Elon Musk hingga Dorsey Bersihkan Bitcoin!
“UAW mencuri jutaan dari pekerja, sedangkan Tesla telah membuat banyak pekerja menjadi jutawan (melalui hibah saham). Perbedaan yang halus, tetapi penting,” tambah Musk mengutip New York Post di Jakarta, Kamis (31/3/22).
Pernyataan Musk adalah pukulan terbaru dalam perseteruan panjang dengan UAW, yang pejabatnya sering menargetkan Tesla karena pabriknya tidak berserikat. Sementara itu, pemerintahan Biden telah memupuk hubungan dekat dengan UAW, mengundang perusahaan mobil seperti Ford dan General Motors ke Gedung Putih sambil menghindari Tesla.
Awal bulan ini, Musk menantang UAW untuk mengadakan pemungutan suara serikat pekerja di pabrik manufaktur Tesla California. Ia mengklaim kompensasi darinya untuk pekerja pabrik perusahaan adalah yang tertinggi di industri otomotif.
“Dengan ini saya ingin mengundang UAW untuk mengadakan pemungutan suara serikat pekerja sesuai keinginan mereka. Tesla tidak akan melakukan apa pun untuk menghentikan mereka," kata Musk pada 3 Maret lalu.
Berbicara dalam forum online pada hari Selasa, Presiden UAW Ray Curry mengatakan serikat pekerja belum melakukan diskusi dengan Musk atau Tesla sejak dia mengeluarkan tantangan. Curry menambahkan bahwa Tesla harus mengatasi keluhan yang tersisa di Dewan Hubungan Perburuhan Nasional terlebih dahulu termasuk menjatuhkan banding atas putusan yang ditemukan melanggar undang-undang perburuhan federal.
“Itu akan menjadi upaya itikad baik jika mereka tertarik untuk melakukan pertukaran semacam itu,” kata Curry.
UAW bukan satu-satunya entitas yang menekan Tesla atas harga tenaga kerjanya. Pada 2019, seorang hakim California memutuskan Tesla melanggar undang-undang perburuhan ketika Musk menyarankan pekerja akan kehilangan opsi saham mereka jika mereka berserikat.
Pada bulan Februari, Departemen Pekerjaan dan Perumahan yang Adil California menggugat Tesla atas tuduhan diskriminasi rasial di pabriknya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: