Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Gus Yaqut Peringatkan Soal Gerakan HTI dan FPI, Ali Alatas: Narasi yang Dibangun Baunya...

        Gus Yaqut Peringatkan Soal Gerakan HTI dan FPI, Ali Alatas: Narasi yang Dibangun Baunya... Kredit Foto: Instagram/Yaqut Cholil Qoumas
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekretaris Umum Front Persaudaraan Islam, Ali Alatas menilai pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang menyebut kelompok HTI dan FPI masih berkeliaran di bawah tanah dan bergerak, membangun narasi kecurigaan antar sesama elemen bangsa. Sehingga kata Ali, seolah-olah organisasi HTI dan FPI perlu diwaspadai.

        "Narasi yang dibangun itu baunya itu bau seolah-olah ini ada yang perlu diwaspadai, membangun kecurigaan antar sesama elemen bangsa, membangun seolah beradu satu sama lain, ini siap siap seolah kita ingin mengadu satu sama lain," ujar Ali dalam diskusi bertajuk 'Benarkah FPI dan HTI Masih Bergerak di bawah Tanah?' di Perpustakaan Freedom Institute, Wisma Bakrie, Jakarta Selatan, Selasa (5/4/2022).

        Baca Juga: Waduh Waduh, Jokowi Diminta Evaluasi Menag Yaqut, Siapa Sangka karena Ini

        Sehingga menurut Ali pernyataan Yaqut tersebut justru berbahaya. Terlebih Yaqut merupakan seorang pejabat negara.

        "Kalau seandainya ini dikatakan oleh Menag (Yaqut) ini justu malah berbahaya, karena dia sifatnya adalah seorang pejabat publik," ucap dia.

        Selain itu, Ali mengatakan narasi yang dibangun dari pernyataan Yaqut tersebut, yakni bahwa organisasi seperti FPI dan HTI tidak boleh melakukan kegiatan, berkumpul menyatakan pendapat.

        "Tapi kenapa narasi yang dibangun adalah narasi yang kemudian cenderung pada memisah-misahkan seolah-olah kemudian orang-orang yang HTI-FPI itu, kesan yang ditangkap seolah olah enggak boleh lagi berkegiatan, berikut serta, berkumpul menyatakan pendapat," ungkap Ali.

        Baca Juga: Yaqut Sebut Eks HTI-FPI Masih Bergerak, PWNU DKI Kasih Respons Begini

        "Kalau memang seandainya betul katakanlah ingin membela toleransi, harusnya gunakanlah cara  jangan dengan cara intoleran," sambungnya.

        Selain itu, Ali mengatakan bahwa jika Yaqut berbicara dalam forum internal, tak jadi persoalan. Namun pernyataan Yaqut disampaikan secara terbuka dan merupakan seorang pejabat negara.

        "Seandainya dia berbicara dalam forum internal bukan menjadi soalan, ini tapi dia juga sebagai menteri agama yang merupakan jabatan publik dan bukan merupakan hanya menteri agama Islam saja."

        Baca Juga: Menag Yaqut Sebut Eks HTI dan FPI Masih Berkeliaran, Aziz Yanuar: Ada Keterbelakangan Intelektual

        Sebut Eks FPI-HTI Masih Berkeliaran

        Sebelumnya Ketua Umum Gerakan Pemuda (GP) Ansor sekaligus Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas, meminta GP Ansor dan Banser untuk mengantisipasi adanya potensi yang bisa merusak pluralisme di Tanah Air.

        Ia meyakini masih ada jejak-jejak aktivis mantan HTI dan eks FPI berkeliaran yang bertujuan mengacaukan kebhinekaan.

        "Jadi konsep kongres ke depan itu benar-benar mengantisipasi situasi kebangsaan yang semakin menurut saya tidak mudah. Tantangan kebinekaan masih saja muncul, tantangan itu masih saja muncul, kemudian kelompok-kelompok agama yang menggunakan sebagai tool atau alat untuk memperjuangkan kepentingannya juga masih masif gerakannya,"  ujar Yaqut saat Konferensi Besar (Konbes) XXV GP Ansor, Banjarbaru, Kalimantan Selatan yang berlangsung dari 30-1 April 2022.

        Kata Yaqut, meski HTI dan FPI telah dibubarkan pemerintah, dua organisasi tersebut masih berkeliaran di bawah tanah.

        Baca Juga: Kemenag Pimpinan Menag Yaqut Ternyata Tidak Undang PP Muhammadiyah ke Sidang Isbat: Tidak Ada Surat!

        "Meskipun kita mampu membubarkan HTI dan FPI bersama pemerintah, tetapi mereka masih berkeliaran di bawah tanah, masih bergerak dengan cara mereka, ini pekerjaan-pekerjaan semua nih, ini tolong dipikirkan," kata Yaqut.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: