Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Alami Kenaikan Sejak Awal Tahun, Ini Harga Minyak Mentah Indonesia April 2022 USD113,50 per Barel

        Alami Kenaikan Sejak Awal Tahun, Ini Harga Minyak Mentah Indonesia April 2022 USD113,50 per Barel Kredit Foto: Pixabay/jdblack
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Kementerian Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan rata-rata harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) mengalami peningkatan buntut konflik Rusia-Ukraina yang masih berlanjut. Pada akhir Maret 2022, ICP mengalami kenaikan sebesar USD17,78 per barel dari USD95,72 per barel pada bulan sebelumnya, menjadi USD113,50 per barel. 

        Penetapan harga rata-rata minyak mentah ini tercantum dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 33.K/MG.03/DJM/2022 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Bulan Maret 2022 tanggal 1 April 2022. 

        Baca Juga: Perang Rusia dan Ukraina Memanas, Harga Minyak Mentah Indonesia Tembus US$95,72 per Barel!!

        Seperti diketahui, rata-rata harga minyak mentah Indonesia telah meningkat tajam pada awal tahun 2022. 

        Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan beberapa faktor yang mempengaruhi peningkatan harga minyak mentah utama di pasar internasional, selain terganggunya pasokan minyak mentah global seiring terjadinya konflik Rusia-Ukraina, juga pengenaan sanksi dan kegagalan infrastruktur produksi di negara-negara penghasil minyak mentah. 

        Baca Juga: Harga Minyak Melesat, Langkah Efisiensi Ketat Pertamina Dinilai Perlu Diapresiasi

        "Potensi pengenaan sanksi negara-negara Barat atas ekspor minyak mentah Rusia berpotensi menambah defisit pasokan minyak mentah global di saat permintaan minyak mentah global mulai mengalami peningkatan," jelas Agung dalam keterangan resminya, Rabu (6/4/2022). 

        Selain itu, terjadi konflik di anggota OPEC+ terkait adanya sabotase di negara-negara Afrika Barat dan perang sipil di Libya menyebabkan berkurangnya produksi dan kegagalan dalam pemenuhan kuota produksi. Selanjutnya, kegagalan infrastruktur akibat serangan badai juga melumpuhkan fasilitas ekspor di Kazakhtan. 

        Di samping itu, peningkatan harga minyak juga terkait dengan pasokan minyak dunia. Beberapa di antaranya seperti; 

        a. Pengenaan sanksi atas ekspor minyak mentah Rusia berpotensi mengganggu pasokan minyak mentah global sebesar 1,2-4,5 juta bopd. 

        Baca Juga: Kenaikan Harga Minyak Momentum Gunakan BBM Kualitas Tinggi

        b. OPEC+ hingga saat ini, tetap pada kesepakatan awal untuk meningkatkan pasokan hanya sebesar 400 ribu bopd. Arab Saudi dan UEA, sebagai produsen dengan kapasitas cadangan yang besar dan mampu untuk meningkatkan produksi secara instan, sejauh ini tidak menunjukkan kesediaan untuk melakukan peningkatan produksi. 

        c. Terganggunya fasilitas ekspor Caspian Pipeline Consortium (CPC) di Kazakhstan akibat serangan badai, berpotensi mengganggu penyaluran minyak mentah sekitar 1 juta bopd. 

        d. IEA, berdasarkan Laporan IEA bulan Maret 2022, memprediksikan defisit pada neraca kesetimbangan pasokan dan permintaan minyak mentah global sebesar 700 ribu bopd pada kuartal dua tahun 2022. 

        Baca Juga: Catat! BLT Rp6,9 Triliun Bukan Solusi Atasi Kelangkaan Minyak Goreng

        e. Berdasarkan Laporan OPEC bulan Maret 2022, terdapat revisi penurunan proyeksi produksi minyak mentah negara-negara Non-OPEC tahun 2022 sebesar 12 ribu bopd menjadi 66,59 juta bopd, dibandingkan proyeksi laporan bulan sebelumnya. 

        Sementara, berdasarkan Laporan IEA bulan Maret 2022, terdapat penurunan stok industri negara-negara OECD pada Februari 2022 hingga 29,8 juta barel dibandingkan bulan Januari 2022. Pada akhir Januari 2022, stok industri negara-negara OECD mencapai 335 juta barel di bawah rata-rata 5 tahun terakhir dan berada pada posisi terendah selama 8 tahun terakhir. 

        Berdasarkan Laporan Mingguan EIA (US Energy Information Administration), terdapat penurunan stok Amerika Serikat pada Maret 2022 dibandingkan bulan sebelumnya, sebagai berikut: 

        - Stok minyak mentah komersial turun 3,5 juta barel menjadi 409,9 juta barel. 

        - Stok gasoline turun 7,2 juta barel menjadi 238,8 juta barel. 

        - Stok distillate turun 5,6 juta barel menjadi 113,5 juta barel. 

        Baca Juga: Kementerian ESDM: Menuju Indonesia Net Zero Emission, Pemerintah Percepat Pensiun Dini PLTU di 2056

        Untuk kawasan Asia Pasifik, peningkatan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut, juga dipengaruhi oleh pernyataan Pemerintah Tiongkok yang akan meluncurkan lebih banyak kebijakan untuk mendukung peningkatan ekonomi. 

        Selengkapnya perkembangan harga minyak mentah dunia di pasar internasional sebagai berikut: 

        Baca Juga: Luncurkan Buku Center of Excellence Geologi Indonesia, ESDM: Jadi Pedoman Mitigasi Bencana Dini

        -Dated Brent naik sebesar USD20,62 per barel dari USD98,19 per barel menjadi USD118,81 per barel. 

        -WTI (Nymex) naik sebesar USD16,63 per barel dari USD91,63 per barel menjadi USD108,26 per barel. 

        -Brent (ICE) naik sebesar USD18,36 per barel dari USD94,10 per barel menjadi USD112,46 per barel. 

        -Basket OPEC naik sebesar USD19,52 per barel dari USD94,22 per barel menjadi USD113,74 per barel.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rena Laila Wuri
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: