Kena 'Todong' Mahasiswa UI Soal Big Data, Rocky Gerung Sebut Opung Luhut Gugup: Dia Tidak Menyangka!
Gejolak politik di Indonesia terasa memanas akhir-akhir ini. Bukannya tanpa alasan, beberapa masalah memang sudah menyangkut hajat hidup orang banyak.
Sebut saja wacana penundaan pemilu serta dukungan 3 priode yang kencang disampaikan oleh orang-orang lingkar kekuasaan Jokowi makin membuat situasi terlihat tidak kondusif. Maka wajar saja banyak pihak mulai menyuarakan ketidakpuasan mereka kepada pemerintah.
Belum lagi khusus Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam satu kesempatan berani terbuka mengklaim Big Data yang menurutnya berisikan pendukung penundaan pemilu.
Inilah yang diresahkan oleh masyarakat bahkan berujung aksi mahasiswa pada 11 april kemarin. Khusus klaim big data penundaan pemilu, Luhut sebagai aktor utama mendapat “todongan” dari mahasiswa saat berkunjung ke Universitas Indonesia (UI).
Luhut terlibat dialog dengan mahasiswa soal klaim big data yang pada intinya dirinya tidak mau atau ogah membuka apa yang pernah dia “teriakan”.
Baca Juga: Ade Armando Bonyok Sampai Celananya Lepas, Rocky Gerung Singgung Cokro TV: Saya Berkali-kali…
Mengenai hal ini, pengamat politik Rocky Gerung mengutarakan pendapatnya.
Lewat video akun youtube miliknya (Rocky Gerung Official) yang juga bersama oleh Hersubeno Arief dari Forum News Network (FNN), Rocky menjelaskan bahwa apa yang mahasiswa tanyakan ke Luhut adalah jelas.
“Kan pertanyaan mahasiswa konkret bahwa Anda adalah pejabat publik berarti hak publik mengetahui sumber ucapan Anda,” jelas Rocky dalam akun youtube miliknya, dikutip Rabu (13/4/22).
Menurut Rocky, publik termasuk mahasiswa berhak tahu apa yang menjadi dasar seorang Luhut membawa narasi “menghebohkan” soal tunda pemilu karena dijamin oleh undang-undang keterbukaan informasi.
Luhut Gugup
Rocky pun menyebut sosok Luhut yang terkenal tegas gugup saat “ditodong” pertanyaan dari mahasiswa di UI.
“Pak Luhut dengan sedikit gugup sebetulnya, dia tidak menyangka akan ada pertanyaan semacam itu dan argumen itu lalu mulai ngeles-ngeles, ‘ya itu hipotesis’, ya apa hipotesisnya, Anda sudah ucapin kok,” tegas Rocky.
Respons Luhut yang meminta agar dirinya tidak dipaksa untuk membuka klaim dirinya sendiri pun Rocky soroti.
Menurut Rocky, jika Luhut tidak bersedia membuka klaimnya sendiri soal big data, maka membuat “Big Lies” dibolehkan.
Baca Juga: Mahasiswa Nggak Geruduk Istana, Refly Harun Sebut Ada “Sakralisasi” Hingga Singgung Era SBY, Simak!
“Kalau begitu boleh bikin ‘Big Lies’ dong kalau tidak bisa buka big data,” ujar Rocky.
Momen yang mana Luhut ada di universitas, menurut Rocky harusnya bisa Luhut manfaatkan untuk memberhentikan kegaduhan yang ada hasil dari klaim big data yang dia “teriakan”.
“Okay saya punya big data dan ini adalah universitas dan universitas adalah sumber metodologi karena itu saya akan buka di universitas supaya diperiksa metodologi dari big data itu, kan mestinya begitu,” tegas Rocky.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Bayu Muhardianto
Editor: Bayu Muhardianto
Tag Terkait: