Usul Luhut Gelar Debat Terbuka dengan Mahasiswa, Pengamat: Nanti Kelihatan Siapa yang Cuma Mengklaim
Pengamat politik Ujang Komarudin menyarankan Luhut Binsar Panjaitan melakukan debat terbuka dengan mahasiswa soal big data. Nanti akan ketahuan siapa yang berbohong. Menurutnya, Luhut harus bisa bersikap fair dan berani membuktikan klaim big data, bahwa mayoritas masyarakat ingin Pemilu 2024 ditunda.
Oleh karena itu, kritik dari mahasiswa Universitas Indonesia (UI) pada Selasa kemarin (12/4/2022) harusnya dijawab dengan tegas dan jelas oleh Luhut Panjaitan.
Baca Juga: Refly Harun Tunggu Luhut Binsar Menyerah Soal Big Data: Kita Berhak Terus Menagih
Menurut Ujang, agar terjadi perdebatan ilmiah, Luhut Panjaitan mestinya membuka dan mengeluarkan klaim big data itu sehingga, dia bisa adu data dengan mahasiswa UI yang meminta penjelasan atas klaim big data Luhut tersebut.
"Atau biar lebih fair dan terjadi dialektika yang sehat, mahasiswa ajak saja Luhut debat terbuka. Nanti kelihatan siapa yang benar dan siapa yang salah dan cuma mengklaim," jelasnya, Rabu (13/4/2022).
Baca Juga: Refly Harun Sebut Klaim Big Data Luhut Cuma Bikin Keonaran, Lebih Parah dari Kasus Bahar Bin Smith
"Pejabat publik siapapun dia, termasuk Luhut, mesti menjawab dan membuktikan big data yang dia ucap," kata pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, Rabu (13/4/2022).
"Jika tak bisa menjawab dan membuktikannya, maka sejarah akan mencatat bahwa Luhut akan dinilai oleh rakyat telah berbohong," katanya lagi.
Sejumlah mahasiswa UI melakukan demo saat Menko Marves Luhut Binsar Panjaitan melakukan kuliah umum di kampus UI Depok, Selasa (12/4/2022). Saat ditanya mahasiswa soal big data yang diklaim menjadi bukti keinginan masyarakat untuk menunda Pemilu 2024, Luhut enggan membeberkannya.
Berikut sebagian isi debat antara Luhut Binsar Panjaitan dengan mahasiswa atau BEM UI tersebut.
Mahasiswa: Kita sepakat mungkin kita berbeda pendapat dalam demokrasi, tapi Bapak pejabat publik, perlu mempertanggungjawabkan big data ke kita semua
Luhut: Apa hak kewajiban saya mempertanggungjawabkan saya punya data
Mahasiswa: Seakan-akan pejabat publik mengizinkan 3 periode, penundaan pemilu
Baca Juga: Blak-blakan Sebut Klaim Big Data Luhut Sampah, Politikus PDIP: Such A Bullshit!
Luhut: Kamu berasumsi, tidak boleh. Sudah dijawab sama Presiden, Presiden sudah bilang pemilu tetap 14 Februari 2024.
Mahasiswa: Jadi apakah benar ada big data? Atau penundaan pemilu atas keinginan siapa?
Luhut : Saya bilang saya yang ngomong, enggak ada yang lain. Saya hanya sampaikan ada data begini.
Mahasiswa: Kita minta dibuka!
Baca Juga: Soroti Debat Luhut dengan Mahasiswa UI, Pandji Pragiwaksono: Teh Botol 1 Sama Big Data-nya, Makasih
Luhut: Kalau sepakat saya enggak sepakat boleh kan? Kita boleh beda pendapat enggak?
Mahasiswa: Nah itu tujuan kita, Bapak harus buka data
Luhut: Dengerin kamu, Anak Muda, kamu nggak berhak juga nuntut saya, karena saya juga punya hak untuk memberitahu.
Mahasiswa: Otoriter nih?
Luhut: Kalau otoriter saya enggak samperin kamu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ayu Almas
Tag Terkait: