Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Buka Pekan Tilawatil Qur'an RRI ke-52, Wapres Minta Umat Islam Pahami Isi Al-Qur'an secara Utuh

        Buka Pekan Tilawatil Qur'an RRI ke-52, Wapres Minta Umat Islam Pahami Isi Al-Qur'an secara Utuh Kredit Foto: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Al-Qur'an merupakan petunjuk bagi seluruh manusia (hudan lin-nas) dan merupakan buku panduan (manual book) bagi tatanan kehidupan manusia. Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin mengatakan, dalam menghadapi segala persoalan dan tantangan, umat Islam sebagai pewaris kitab suci ini semestinya kembali kepada Al-Qur’an sebagai manual book.

        "Al-Qur'an jangan hanya menjadi jargon yang kehilangan makna. Oleh karena itu, umat Islam harus memahami isi Al-Qur'an secara utuh," pinta Wapres saat membuka Pekan Tilawatil Qur'an (PTQ) ke-52 Radio Republik Indonesia (RRI) Tingkat Nasional di Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh kemarin dalam keterangan tertulisnya, Kamis (14/4/2022).

        Baca Juga: Kunjungi Takengon, Wapres Buka Pekan Tilawatil Qur'an ke-52 RRI Tingkat Nasional

        Lebih lanjut, Wapres menuturkan bahwa Al-Qur'an selain mengajarkan tentang ibadah juga mengajarkan tentang tata pergaulan antarmanusia melalui sikap-sikap yang terpuji. Dalam memahami isi Al-Qur'an, dibutuhkan bimbingan dan tuntunan para ulama.

        "Karena para ulamalah yang memiliki kemampuan tersebut. Jika sudah memahami Al-Qur'an dengan benar dan konsisten mengamalkannya, tidak ada lagi praktik adu domba, memproduksi dan menyebarkan berita bohong, ujaran kebencian, maupun praktik tidak baik lainnya karena hal tersebut dilarang oleh Al-Qur'an," ujarnya.

        Oleh sebab itu, kepada generasi pecinta Al-Qur’an, Wapres berpesan harus dapat memberikan kontribusi bagi bangsa dan menghadirkan teladan yang baik (uswah hasanah) bagi masyarakat, sesuai dengan pesan-pesan luhur Al-Qur’an, termasuk menjaga persaudaraan dan persatuan. "Karena persaudaraan dan persatuan itu akan membawa kemaslahatan bagi kehidupan bangsa," pesannya.

        Sebagai manual book, kata Wapres, Al-Qur’an juga memberikan tuntunan bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Oleh karenanya, perlombaan membaca Al-Qur'an tidak menggunakan kalimat Musabaqah Qiraatil Qur'an, tetapi menggunakan Musabaqah Tilawatil Qur'an.

        "Bahkan, surat pertama Al-Qur'an yang berbunyi Iqra bismi rabbik mengandung arti bukan hanya sekadar membaca, melainkan juga melakukan penelitian (attathallu’) dan melakukan riset karena kalau hanya membaca semata-mata kalimat yang digunakan bukan iqra, tetapi utlu (tilawah)," terang Wapres.

        Lebih jauh, Wapres menjelaskan bahwa Al-Qur'an juga mengandung ajaran tentang prinsip-prinsip ekonomi, antara lain nilai-nilai kejujuran, pemerataan, keadilan, larangan berbuat zalim, ribawi, mengambil hak orang lain secara tidak sah, dan lain-lain.

        "Syekh Nawawi Al-Bantani ketika menafsirkan ayat khudzu hidzrakum (Surat Hud), memberikan penjelasan bahwa ayat ini juga menunjukkan tentang kewajiban menjaga diri dari semua marabahaya yang diduga akan terjadi," paparnya.

        Dengan demikian, Wapres menyimpulkan bahwa menjaga diri dari Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dan vaksinasi termasuk perbuatan yang wajib dilakukan. "Kata beliau (Syekh Nawawi), berobat dan menjaga diri dari wabah adalah wajib hukumnya," tuturnya.

        Mengakhiri sambutannya, Wapres pun menyampaikan apresiasi kepada RRI beserta segenap pihak yang mendukung penyelenggaraan Pekan Tilawatil Qur’an RRI Tingkat Nasional yang ke-52. Ia pun berharap acara ini dapat menjadi media yang menyuburkan syiar Islam yang penuh kedamaian dan tidak membeda-bedakan.

        "Musabaqah diharapkan dapat makin mendorong dan meningkatkan perhatian umat Islam, terutama generasi muda Islam, untuk tekun membaca, mempelajari dan mengamalkan Al-Qur’an di tengah derasnya arus perubahan sosial dan budaya, serta globalisasi dan transformasi digital dewasa ini," pungkasnya.

        Sebelumnya, Gubernur Aceh Nova Iriansyah dalam sambutannya menyampaikan bahwa penyelenggaraan PTQ menjadi salah satu sarana menjaga kemurnian Al-Qur'an melalui tradisi lisan para pembaca sehingga Al-Qur'an tetap terjaga eksistensinya dari generasi ke generasi, sebagai petunjuk untuk mewujudkan rahmat bagi semesta alam.

        "Menurut kami upaya menjaga kemurnian Al-Qur'an inilah yang menjadi salah satu misi dan tujuan penting LPP RRI bersama Pemerintah Aceh dan Pemkab Aceh Tengah, dalam menyelenggarakan Pekan Tilawatil Qur'an Tingkat Nasional ini," ungkapnya.

        Oleh karena itu, Nova berharap agar esensi pagelaran PTQ kali ini benar-benar dijadikan sebagai sarana menyebarkan syiar Islam yang rahmatan lil 'alamin, sekaligus ajang memperkuat ukhuwah dan mempererat silaturahmi antarsesama umat beragama dan antarumat beragama.

        "Dengan begitu, event ini diharapkan dapat menambah minat masyarakat dalam membaca dan belajar Al-Qur'an serta mengupayakan agar Al-Qur'an benar-benar tertanam dalam hati masyarakat terutama setiap muslim di Indonesia," ungkapnya.

        Selain membuka PTQ, pada lokasi yang berdekatan Wapres juga menyerahkan Bantuan Langsung Tunai Minyak Goreng; Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima, Warung dan Nelayan (BT-PKLWN); serta bantuan sosial lainnya seperti bantuan untuk anak yatim piatu dan penyandang disabilitas kepada masyarakat.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: