Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun menilai bahwa PDIP dan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan layaknya musuh bebuyutan.
Pasalnya, PDIP merupakan partai pengusung Presiden Joko Widodo (Jokowi), tetapi malah mengkritik menteri di kabinet pemerintahan, terutama Luhut.
Baca Juga: Sebut Dosa Luhut Sudah Terlalu Banyak, Anak Buah Bu Mega: Dia Harus Minta Maaf ke Rakyat Indonesia!
"Ini menunjukkan hubungan yang sangat tidak mesra, bahkan seperti musuh bebuyutan dengan PDIP dan Megawati," ujarnya dikutip dalam kanal YouTube Refly Harun, Senin (18/4).
Oleh karena itu, Refly mengatakan dari awal sudah jelas terlihat bahwa PDIP dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri tidak endorse Luhut untuk berada di lingkaran kekuasaaan.
"Masalahnya, hubungan Luhut dengan Jokowi jauh lebih dekat dan intim dibandingkan hubungan Jokowi dengan PDIP atau Megawati," katanya.
Refly memaparkan, ada kemungkinan Jokowi harus cium tangan dengan Megawati dan elite PDIP lain. Sebab, Jokowi dianggap hanya sebagai petugas partai. Di pihak lain, mungkin Jokowi lebih dianggap sebagai presiden Republik Indonesia.
"Paling tidak, dengan Luhut, Jokowi dianggap sebagai kolega. Saya tak melihat gesture Luhut yang menjadikan Presiden Jokowi sebagai atasan," tuturnya.
Salah satu contohnya adalah Luhut masih sempat memegang telepon genggam saat Jokowi tengah berpidato.
"Hanya menteri-menteri khusus yang berani angkat handphone begitu," paparnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Puri Mei Setyaningrum