Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Dikit-dikit Penistaan Agama, Giliran Rocky Gerung Bilang Kitab Suci adalah Fiksi, Rizieq, Novel Diam

        Dikit-dikit Penistaan Agama, Giliran Rocky Gerung Bilang Kitab Suci adalah Fiksi, Rizieq, Novel Diam Kredit Foto: Instagram/Novel Bamukmin
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Konten kreator di Cokro TV Eko Kuntadhi menyamakan level Rocky Gerung setara dengan Novel Bamukmin, Habib Rizieq, dan Slamet Maarif karena dinilai gampang memberikan labelisasi "penistaan agama" dan "Islamphobia".

        Hal itu dikatakan Eko menanggapi tudingan Rocky yang menyebut bahwa Ade Armando dan Cokro TV sebagai gerombolan "Islamphobia".

        "Bagaimana mungkin Ade yang rajin sholat dan menjalankan puasa dibilang Islamphobi. Cara Rocky ini ingin melegitimasi bahwa kekerasan yang menimpa Ade karena ulahnya berseberangan dengan kelompok Islam. "Gara-gara Ade sih sering menyebarkan informasi atau phobia terhadap Islam jadinya dianiaya," kata Eko.

        Eko mengendus cara Rocky ini sebenarnya dalih mendegredasi kritik dengan cara memberikan label-label yang biasa dilakukan oleh Habib Rizieq cs.

        "Rocky menstempel Islamphobi adalah cara untuk menstigma siapapun yg berseberangan dengan dia, yang memusuhi dia. Itu tuh sama saja kaya yang dipakai Novel, Slamet, Rizieq Shihab yang dikit-dikit bilang penistaan agama," terangnya.

        Akan tetapi herannya, gerombolan Rizieq Shihab yang selama ini gemar menista-nistakan agama terhadap orang yang tak sefrekwensi dengan kelompok mereka malah tidak diberi label yang sama, tatkala dengan terang-terangan Rocky menyebut "kitab suci adalah fiksi".

        "Tapi pada orang satu gerombolan dengan dia gak ada label penistaan agama, buktinya Rocky sendiri bilang kitab suci adalah fiksi, itu karena apa? ya karena Rocky berada digerombolan mereka," jelasnya.

        Sebelumnya, Ade Armando dan Cokro TV dituding sebagai Islamphobia oleh Rocky Gerung.

        "Kita juga musti ingatkan bahwa Ade Armando ini bukan sekadar Ade Armando an sich, tapi tim di belakang itu ada Cokro Armando, ada Ade macam-macam di situ.  Karena ini sebetulnya satu kelompok yang selalu mengaktifkan kebencian pada manusia,” tegasnya.

        “Cokro TV selalu menghina orang dengan sebutan Kadrun, pokoknya Islamofobia. Saya berkali-kali dibully di situ, diolok-olok segala macem, tapi saya anggap orang dungu begitu,” tegasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: