Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Wapres: Tingkatkan Inovasi Indonesia, Perlu Perkuat Riset dan Pengembangan

        Wapres: Tingkatkan Inovasi Indonesia, Perlu Perkuat Riset dan Pengembangan Kredit Foto: Istimewa
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Wakil Presiden (Wapres) K.H. Maruf Amin mengatakan, data Inovasi Global Tahun 2021 mencatat, Indonesia berada pada urutan ke-14 di Asia Tenggara dan Asia Timur, serta ke-87 di dunia, turun dua peringkat dari tahun 2020 dalam hal inovasi dan pengembangan. Oleh karena itu, untuk kembali meningkatkan peringkat ini serta memperkuat riset dan pengembangan, diperlukan penguatan dari berbagai sektor.

        Riset dan pengembangan adalah urat nadi yang mendasari pertumbuhan dunia usaha serta penciptaan lapangan kerja yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi negara.

        Baca Juga: Resmikan Laboratorium BRIN, Wapres: Hasil Riset Harus Sesuai dengan Kebutuhan Industri

        "Turunnya peringkat inovasi Indonesia di tingkat global mengabarkan pesan bahwa kita harus segera mengambil tindakan untuk memperbaiki aspek ini. Anggaran untuk pendidikan dan riset harus ditambah, kuantitas dan kualitas peneliti harus dinaikkan, serta infrastruktur dan fasilitas riset harus ditingkatkan," tegas Wapres saat meresmikan Pembukaan Fasilitas Riset Pangan sebagai Laboratorium Rujukan Riset Halal Indonesia di Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), di Jalan Yogya-Wonosari KM 31.5, Kecamatan Playen, Kabupaten Gunungkidul, Provinsi D.I. Yogyakarta dalam keterangan tertulisnya Jumat (22/04/2022).

        Lebih lanjut Wapres menyampaikan, selain penguatan di berbagai sektor, pelaku riset juga harus melakukan kolaborasi dengan berbagai mitra dari beragam sektor sehingga hasil riset yang dihasilkan dapat tepat sasaran seusai kebutuhan pasar.

        "Negara-negara maju umumnya telah menjalankan kolaborasi riset dengan dunia usaha, mulai dari pembiayaan riset, hingga pemanfaatan hasil riset. Di bawah naungan BRIN, saya harapkan bentuk kolaborasi riset dengan berbagai mitra akan semakin terarah dan membuahkan hasil," papar Wapres.

        Baca Juga: Wapres Resmikan Fasilitas Riset Pangan BRIN untuk Laboratorium Rujukan Riset Halal Indonesia

        Salah satunya, Wapres menilai kolaborasi di bidang ekonomi dan keuangan syariah memiliki potensi yang besar untuk dijajaki. Dalam hal ini, prospek dan peluang ekonomi syariah patut dikawal bersama agar menjadi penggerak kemajuan dan keberkahan bagi Indonesia, salah satunya melalui pengembangan riset dan inovasi untuk meningkatkan proses dan produk halal dalam negeri berkelas dunia.

        "Saya nantikan kolaborasi BRIN, pemerintah daerah, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal, Badan Pengawas Obat dan Makanan, Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah, pelaku usaha, dan elemen masyarakat lainnya untuk memperkuat ekosistem syariah dan produk halal Indonesia," tambahnya.

        Wapres berharap agar dalam waktu dekat, fasilitas yang diresmikan hari ini dapat memberikan hasil yang bermanfaat, khususnya dalam produksi pangan halal.

        "Ke depan, kebutuhan atas alat uji halal akan semakin besar. Saya berharap Pusat Riset Teknologi dan Proses Pangan BRIN Gunungkidul secepatnya dapat menghasilkan berbagai produk substitusi impor halal," pungkas Wapres.

        Sebelumnya, Gubernur D.I. Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan bahwa fasilitas riset BRIN diharapkan dapat semakin membuka potensi halal di Indonesia dan pemanfaatan bahan lokal dari daerah-daerah di Indonesia.

        Baca Juga: Kagumi Hamparan Bukit Menoreh, Wapres Dukung Kampanye Pariwisata Indonesia

        "Dengan berbagai potensi tersebut, besar harapan kami agar fasilitas riset pangan BRIN ini pada akhirnya dapat mendukung pengembangan produk pangan yang sehat khas Indonesia, terutama produk-produk yang berasal dari bahan lokal dan kualitas pangan yang terpilih," ungkap Sri Sultan.

        Sejalan dengan Gubernur D.I. Yogyakarta, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko melaporkan bahwa telah dilakukan pencanangan kolaborasi riset antara BRIN dengan berbagai pihak terkait untuk semakin memperkuat riset halal di Indonesia. Sebab, Laksana menilai, untuk mengembangkan sektor industri halal diperlukan riset yang tidak sederhana. Untuk itu, kolaborasi merupakan kunci penting dalam mencapai ini.

        "Kami telah mencanangkan kolaborasi riset dan inovasi riset dan produk halal di Indonesia yang melibatkan tidak hanya BRIN, BPJPH, KNEKS dan BPOM, tetapi juga banyak perguruan tinggi di tanah air," lapornya.

        Baca Juga: Cerita Megawati Ditunjuk Jadi Ketua Dewan Pengarah BRIN, Ditelepon Langsung oleh Seskab saat Liburan

        Kami akan memanfaatkan hasil riset tersebut untuk bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan diferensiasi dan nilai tambah dari produk-produk khususnya pelaku usaha di lingkup UMKM," tandas Laksana.

        Turut hadir dalam acara ini diantaranya Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti, Rektor Universitas Gadjah Mada Panut Mulyono, Bupati Gunungkidul Sunaryanta, dan Kepala Balai Besar POM Yogyakarta Dewi Prawitasari.

        Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wapres Ahmad Erani Yustika, Staf Khusus Wapres Masduki Baidlowi dan M. Imam Azis.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Ayu Rachmaningtyas Tuti Dewanto
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: