Geger Lebih dari 200.000 Pelancong dari Singapura Tiba di Malaysia karena...
Lebih dari 200.000 pelancong dari Singapura telah memasuki Malaysia melalui pos pemeriksaan tanah Johor sejak pembukaan kembali penuh perbatasan negara pada 1 April.
Menteri Pariwisata, Seni dan Budaya Nancy Shukri mengatakan bahwa peningkatan kedatangan secara bertahap telah memberikan secercah harapan bagi sektor pariwisata Malaysia, menunjukkan bahwa industri ini berada di jalur menuju pemulihan.
Baca Juga: Kultur Muslim di Indonesia dan Malaysia Nyatanya Miliki Perbedaan, Ini Paling Kontras
"Wisatawan Singapura diperkirakan akan meningkat dengan perayaan Hari Raya mendatang," katanya, Selasa (26/4/2022), dilansir Channel News Asia.
"Mereka ingin mengunjungi kerabat di Malaysia dan itu kabar baik bagi perekonomian Malaysia," tambahnya.
Sebanyak 204.927 pengunjung asal Singapura masuk ke Malaysia melalui Woodlands Causeway dan Tuas Second Link, serta diproses di kompleks bea cukai, imigrasi, dan karantina di Gedung Sultan Iskandar dan Kompleks Sultan Abu Bakar di Iskandar Puteri.
Nancy berbicara kepada media pada peluncuran program duta komunitas, yang bertujuan untuk mendorong masyarakat untuk mematuhi langkah-langkah manajemen yang aman COVID-19.
Langkah-langkah tersebut antara lain memakai masker, menjaga jarak fisik dan check-in menggunakan aplikasi MySejahtera.
Dia mengatakan, program tahap pertama akan fokus pada tempat-tempat wisata berisiko tinggi seperti kebun binatang, pusat perbelanjaan, taman hiburan, hotel dan museum selama liburan dan liburan sekolah.
Kementerian juga akan mengerahkan seluruh kantor negara serta pelaku industri pariwisata, seni dan budaya untuk melaksanakan program tersebut mulai 26 April hingga 30 September, tambahnya.
Duta besar ini akan dapat diidentifikasi melalui ban lengan mereka, dan akan secara sukarela bertugas di lokasi berisiko tinggi seperti tempat yang ramai dan tertutup.
“Kementerian selalu siap untuk memperluas program duta masyarakat ke subsektor lain di bawah sektor pariwisata, seni dan budaya sesuai dengan kesesuaian dan kebutuhan dari waktu ke waktu,” tambahnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Muhammad Syahrianto
Tag Terkait: