Gila Gak Ada Takut-Takutnya! Anak Miliarder China Ini Berani Kritik Kebijakan Covid Beijing
Anak miliarder China Wang Jianlin yang bernama Wang Sicong secara blak-blakan mengkritik pemerintah dalam kebijakan covid Beijing yang tidak mungkin.
Wang Sicong yang memiliki lebih dari 40 juta pengikut di Weibo yang mirip Twitter di China telah mendapatkan perhatian publik setelah membagikan video yang mempertanyakan kemanjuran Lianhua Qingwen, obat tradisional Tiongkok (TCM) yang didukung oleh pemerintah untuk mengobati kasus covid ringan.
Pada 19 April kemarin, Wang Sicong dilarang memposting di Weibo karena dianggap melanggar hukum dan peraturan terkait.
Baca Juga: Waduh! Miliarder Oligarki Rusia Ini Berhasil Mangkir dari Sanksi Kanada, Kok Bisa?
Sebagaimana diketahui, China telah mempromosikan ramuan herbal sejak awal pandemi, sebagai alternatif obat antivirus dari perusahaan farmasi AS atau Eropa.
Melansir Quartz di Jakarta, Rabu (27/4/22) video yang dibagikan Wang menanyakan apakah obat tersebut pernah direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia untuk pengobatan covid.
Dalam unggahan terpisah yang sekarang telah dihapus, Wang juga dilaporkan mendesak pengawas sekuritas China untuk menyelidiki Shijiazhuang Yiling Pharmaceutical yang merupakan pembuat obat. Terlalu sedikit media di negara itu yang berani mencari bukti dan berbicara kebenaran. Saham Yiling yang terdaftar di China anjlok 10% kemarin, dan turun 10% lagi hari ini.
Di media sosial China, banyak yang membagikan tangkapan layar (dalam bahasa Mandarin) dari postingan lain yang diduga berasal dari Wang. Postingan tersebut mengatakan bahwa ia akan menolak untuk melakukan tes covid.
“Tes covid setiap pagi adalah ujian pengabdian dan nyali seseorang, bukan ujian apakah [covid] negatif atau positif,” bunyinya.
Wang memanfaatkan ketidakpuasan warga yang semakin meningkat terhadap kebijakan nol-covid Beijing yang memerlukan pengujian covid massal setiap hari dan penguncian cepat. Ini telah mengakibatkan kekacauan dan kekurangan makanan di Shanghai, kota paling modern di China.
Namun Beijing tetap berpegang pada strategi nol-covid. Mereka percaya itu sebagai cara terbaik untuk memastikan stabilitas menjelang acara Partai Komunis utama di musim gugur di mana pemimpin China Xi Jinping diperkirakan akan mengambil masa jabatan ketiga. Kemarahan yang berkembang menunjukkan bahwa itu mungkin memiliki efek yang tidak baik.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Fajria Anindya Utami
Editor: Fajria Anindya Utami
Tag Terkait: