Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sindir Oposisi, Budiman PDIP: Pemerintah Bikin Kebijakan Untungkan Rakyat, Malah Bela Oligarki

        Sindir Oposisi, Budiman PDIP: Pemerintah Bikin Kebijakan Untungkan Rakyat, Malah Bela Oligarki Kredit Foto: Instagram/Budiman Sudjatmiko
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus PDI-Perjuangan (PDIP), Budiman Sudjatmiko menyentil kalangan oposisi yang dinilai oportunis.

        Pasalnya, menurut Budiman, oposisi mengkritik pemerintah yang membuat kebijakan tidak pro rakayat. Tetapi lain sisi ketika ada kebijakan pemerintah yang menguntungkan rakyat, opsisi malah bela oligarki.

        “Saat kebijakan pemerintah tak menyenangkan rakyat, oposisi bela rakyat (bagus untuk demokrasi). Tapi saat pemerintah menguntungkan rakyat, oposisi bela oligarki (oportunis). Payah kalau tak punya ideologi. Eh pas ada oposisi yang ideologis, mau ngganti Pancasila,” ujar Budiman Sudjatmiko di Twitter-nya, @budimandjatmiko, Rabu 27 April 2022.

        Baca Juga: Puan Maharani Beberkan Strategi PDIP Agar Menang Pemilu Tiga Kali Berturut-turut

        Budiman bilang, bangsa yang emilih opotunis atau fanatisme ideologi, tidak akan mencapai keseimbangan yang dewasa.

        “Apa titik keseimbangannya? Pemerintah dan oposisi yang ideologis dan konstitusional dalam batas-batas demokrasi. Ideologis seperti apa? Moderasi Konservatif dan Progresif,” tuturnya.

        Menurut dia, bersikap moderat dalam masyarakat majemuk-sosial budaya, ekonomi, politik dan geografis- bukan pilihan tapi satu keharusan.

        “Putusnya moderasi di satu titik (ekonomi akibat kerakusan atau budaya akibat intoleransi) akan berefek berantai ke sektor geografis, politik dll,” tuturnya.

        Indonesia Episentrum Keragaman

        Dia menjelaskan bahwa, tantangan demokrasi Indonesia tak banyak dipengaruhi intrik-intirk geopolitik seperti di Eropa atau Asia Timur.

        Asia Tenggara terbagi adil antara Barat, Timur atau Non Blok dan tak ada perlombaan militer antarnegara ASEAN. Selama netral aman-aman saja.

        “Tantangan kita dr dalam. Apa itu tantangan dr dalam? Ya itu tadi: terombang-ambing antara oportunisme tanpa ideologi moderat atau fanatisme ideologi yang mau menyeragamkan Indonesia dari hukum agama, jika gagal, mau membubarkan Indonesia serta menggantinya dengan sistem dan bentuk lain,” ucap Budiman.

        Budiman mengatakan bahwa, Asia Tenggara itu Nusantara. Keragaman budaya beda dengan Eropa yang seragam Kristen dengan beragam mahzab.

        Amerika Latin yang seragam Katholik atau Asia Timur yang Buddhis-Konfusian) adalah sumber kelenturan kita.

        “Indonesia adalah episentrum keragaman dan kelenturan itu,” ungkapnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: