Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Sebut Nama SBY, Anak Buah Haji Giring Ganesha Kasih Penjelasan Soal Dukung Amandemen Konstitusi

        Sebut Nama SBY, Anak Buah Haji Giring Ganesha Kasih Penjelasan Soal Dukung Amandemen Konstitusi Kredit Foto: Sufri Yuliardi
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dea Tunggaesti akhirnya menjelaskan maksud pernyataannya terkait dukungannya mengamendemen konstitusi terkait pembatasan masa jabatan presiden.

        Menurut dia, pernyataannya itu merupakan reaksi atas menguatnya dukungan elite partai politik (parpol) untuk memuluskan Jokowi tiga periode tanpa melalui mekanisme Pemilu. 

        "Itu suatu reaksi sebetulnya kalimat yang saya keluarkan dimulai dari pada saat itu ada tiga bahkan lebih petinggi partai lainnya yang mengatakan masa jabatan presiden dapat diperpanjang tanpa Pemilu karena sedang masa Pandemi. Nah itu luar biasa sekali, dahsyat sekali pemberitaan pada waktu itu. Disitulah kita mengingatkan Pak Presiden mengambil sikap, menegaskan hal tersebut inkonstitusional. Tidak bisa. Kita harus melalui Pemilu," katanya saat menjadi bintang tamu tunggal dalam podcast Akbar Faizal Uncencored dikutip, Jumat (6/5/2022). 

        Baca Juga: Anies Baswedan Dapat Serangan Rasisme, Anak Buah Haji Giring Nggak Terima: Dia Itu Orang Indonesia!

        Dia mengungkapkan, pada saat wacana perpanjangan masa jabatan itu ramai dibicarakan, beberapa survei menunjukan kepuasan terhadap kinerja Presiden Jokowi sangat tinggi. Mencapai 73 persen. Nah, bila rakyat Indonesia masih menginginkan Presiden Jokowi memimpin Indonesia, maka konstitusi terkait pembatasan masa jabatan presiden harus diubah terlebih dahulu. 

        "Kalaupun memang Pak Presiden masih diinginkan, rakyat masih menginginkan, maka yang pertama harus dilakukan para petinggi partai tadi harus berhasil melobi teman-temannya mengubah dulu konstitusinya. Itu yang saya sampaikan. Kalau konstitusi bisa diubah ya silakan kalau memang apabila nanti ditetapkan ada perpanjangan atau bisa dipilih tiga kali," katanya. 

        Namun, dukungannya mengubah konstitusi itu, kata dia lagi, tidak hanya berlaku untuk memuluskan Presiden Jokowi melanggeng ke istana negara untuk jabatan tiga periode, tetapi juga berlaku untuk Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

        "Tapi itu tidak berlaku hanya untuk pak Jokowi, tentunya pak SBY masih bisa berlaga lagi. Jadi bukan kami setuju tiga periode, kami tahu persis betapa perjuangan teman-teman ketika memperjuangkan masa jabatan presiden yang seumur hidup itu tadinya menjadi dua periode itu adalah perjuangan yang sangat sangat berat. Jadi kami pasti ingat terhadap perjuangan itu," katanya. 

        Baca Juga: Duh... Setelah Grace Natalie, Anak Buah Haji Giring Ganesha Dituding Bikin Hoax Soal Anies Baswedan

        Dia membantah PSI tiba-tiba saja mendukung amandemen konstitusi itu. Sikapnya hanyalah reaksi atas dorongan elite partai yang menggalang dukungan memperpanjang masa jabatan presiden tanpa melalui mekanisme Pemilu. 

        "Kami tidak bisa (mengubah konstitusi). Yang bisa mengubah konstitusi teman-teman di DPR yang saat itu bilang diperpanjang aja tambah 2 tahun 3 tahun nggak usah pemilu. Itu kan luar biasa melanggar konstitusinya," katanya.[]

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: