Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Syamsi Ali Minta Pemerintah Bantu UAS Soal Pencekalan Singapura, PSI: Masa Negara Mengistimewakan...

        Syamsi Ali Minta Pemerintah Bantu UAS Soal Pencekalan Singapura, PSI: Masa Negara Mengistimewakan... Kredit Foto: Instagram/Ust Abdul Somad
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pencekalan Kementerian Dalam Negeri Singapura terhadap dai kondang asal Riau ustad Abdul Somad (UAS) berbuntut panjang karena dianggap ekstremis dan segregasi jadi polemik ditanah air. Banyak tokoh yang pro kepada ustad Abdul Somad dan banyak juga yang nyinyir dengan pandangan berbeda.

        Seperti perbedaan argumen antara Imam Muhammad Syamsi Ali dengan Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi. Syamsi Ali menyarankan agar sebaiknya Pemerintah Indonesia bisa mengambil sikap.

        Baca Juga: Ali Ngabalin Sebut Penolakan UAS Bukan Urusan Pemerintah, Said Didu: Rusaknya Pengelolaan Negara

        "Apalagi warga yang dikenal seperti UAS, diperlakukan tidak terhormat, Pemerintah perlu meminta klarifikasi," ujar Syamsi Ali, dikutip dari akun twitternya @ShamsiAli2, Rabu (18/5/2022).

        Dia berharap, negara besar seperti Republik Indonesia (RI) tidak menyerah. melalui langkah-langkah diplomasi pemerintah harus bisa menjaga dan menyelamatkan UAS sebagai warga negara Indonesia.

        "Sikap Dubes seperti di bawah ini sikap yang kurang terhormat," katanya.

        Sementara itu, Juru Bicara Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Dedek Prayudi meminta agar Pemerintah bersikap adil. Sebab menurutnya, UAS sama aja dengan WNI biasa yang pernah ditolak masuk negara lain.

        "Jangan malah mendorong negara untuk terjebak favoritisme dengan narasi warga yang dikenal seperti UAS," ucapnya.

        Baca Juga: Gak Tanggung, PSI Sebut Program Sumur Resapan Anies Mirip Septic Tank!

        "Mosok negara mengistimewakan seseorang karena tingkat kedikenalan? Cobak adil sejak dalam pikiran, tadz," sambungnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: