Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Terkait Penolakan UAS, Tuntutan FPI Gak Main-main: Rezim Stop Ternak Buzzer Penebar Islamofobia!

        Terkait Penolakan UAS, Tuntutan FPI Gak Main-main: Rezim Stop Ternak Buzzer Penebar Islamofobia! Kredit Foto: Instagram/Ust Abdul Somad
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Dewan Pimpinan Pusat Front Persaudaraan Islam (DPP FPI) meminta rezim ini menghentikan ternak buzzer yang sengaja menebar narasi Islamophobia terhadap ulama-ulama istiqomah di jalan dakwah.

        Salah satunya yang baru-baru ini dialamatkan kepada Ustaz Abdul Somad (UAS) sehingga mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan di Kantor Imigrasi Singapura.

        Baca Juga: Buntut Penolakan UAS, Ancaman Keras PA 212 Buat Singapura: Kalau Tidak Minta Maaf, Kami Akan...

        “Kami minta kepada rezim berkuasa untuk tidak lagi ternak buzzer penebar narasi islamophobia,” kata Ketua Umum FPI, Muhammad Al Attas dalam keterangannya, Kamis (19/5/2022).

        Para buzzer ini, kata Al Attas, memang kerap sekali menadi ancaman terhadap persatuan Islam di Indonesia.

        Namun sayangnya, pemerintah malah memanfaatkan para buzzer ini untuk menyerang ulama-ulama istiqomah.

        “Buzzer ini juga menjadi ancaman bagi persatuan bangsa,” tegasnya.

        Baca Juga: Saifuddin Ngoceh Lagi, Kali Ini Bilang UAS Calon Pemimpin Khilafah, Pantas Saja Ditendang Singapura

        Seperti diketahui, Ustadz Abdul Somad (UAS) mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan di Kantor Imigrasi Singapura.

        UAS dideportasi dan ditahan dalam ruangan berukuran 1×2 meter.

        Salah satu alasannya UAS dideportasi karena ceramahnya dianggap ekstrim oleh otoritas Singapura.

        Baca Juga: Sebut Alasan Singapura Deportasi UAS Mengada-ngada, PA 212: Jelas Ini Penghinaan Ulama!

        Terkait pengusiran dirinya dari Singapura, UAS memberikan pernyataan melalui video yang diunggah akun Youtube Refly Harun pada Rabu (18/5/2022) malam.

        Dalam video tersebut, Refly Harun menyinggung beberapa pernyataan UAS dalam ceramahnya yang menjadi alasan Singapura menolak kedatangannya.

        Pernyataan itu merupakan bagian dari ceramah lama UAS. Diantaranya soal istilah kafir, salib tempat jin, sampai bom bunuh diri.

        Otoritas Singapura menganggap, bahwa UAS telah menyebarkan ajaran ekstrimis dan juga segregasi

        UAS menyatakan, terkait sederet ceramahnya yang dianggap kontroversial itu, dirinya sudah mengklarifikasinya semua.

        Baca Juga: Ada Kader PSI Sindir UAS Soal Deportasi Singapura, PKS Langsung Sikat: Asal Tahu Saja...

        “Tinggal tulis saja di www.youtube.com klarifikasi UAS, setelah itu tulis masalahnya apa,” kata UAS dalam video tersebut, dikutip pada Kamis (19/5/2022).

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Aldi Ginastiar

        Bagikan Artikel: