Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Singapura Tolak Abdul Somad, Mardani PKS Bersuara Tegas Singgung Islamofobia, Simak!

        Singapura Tolak Abdul Somad, Mardani PKS Bersuara Tegas Singgung Islamofobia, Simak! Kredit Foto: Antara/Feny Selly
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Politikus PKS Mardani Ali Sera angkat suara terkait insiden Ustaz Abdul Somad alias UAS dideportasi dari Singapura.

        Seperti diketahui, sebelumnya UAS dikabarkan tidak diperbolehkan masuk ke Singapura lantaran diduga proekstremis.

        “Keputusan memulangkan UAS sarat dengan unsur Islamofobia,” ujar Mardani dilansir dari GenPI.co, Jumat (20/5).

        Mardani menilai rakyat Singapura memiliki kepintaran di atas rata-rata.

        Oleh karena itu, menurutnya, rakyat Singapura tidak mudah terpengaruh ajaran ekstremisme yang diklaim oleh pemerintahnya.

        Baca Juga: Kasihan Juga Pembenci Anies Baswedan, Anak Buah Surya Paloh: Semakin Dihujat, Semakin Moncer!

        “Keputusan Pemerintah Singapura seperti tergesa-gesa,” jelasnya.

        Mardani juga menyesalkan perlakuan pemerintah Singapura kepada UAS.

        “Harusnya kabar itu sudah disampaikan jauh-jauh hari kalau memang UAS dianggap tidak layak,” ucapnya.

        Menurutnya, ada banyak hal yang tidak jelas dalam kejadian tersebut. 

        Salah satunya yakni sikap Singapura yang membuat UAS menunggu dan dikurung di kantor Imigrasi.

        “Tujuan UAS ke Singapura liburan, bukan untuk mengisi ceramah,” kata Mardani.

        Mardani juga menilai UAS punya rekam jejak yang baik.

        Baca Juga: Menterinya Jokowi Mulai Sibuk Nyapres, Omongan Orang PDIP Tegas: Punya Tanggung Jawab Sebagai...

        Mardani menambahkan, UAS pernah menjadi penceramah di banyak instansi pemerintahan.

        “Saya rasa ini jadi bukti bahwa beliau diterima oleh banyak pihak. Fakta-fakta ini mestinya jadi pertimbangan,” ujar Mardani. (*)

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Bayu Muhardianto

        Bagikan Artikel: