Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        AIA dan CIMB Niaga Luncurkan Fortuna Berkah, Proteksi Penyakit Kritis Serta Ibadah Haji dan Umrah

        AIA dan CIMB Niaga Luncurkan Fortuna Berkah, Proteksi Penyakit Kritis Serta Ibadah Haji dan Umrah Kredit Foto: AIA Financial
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        PT AIA FINANCIAL (AIA), perusahaan asuransi jiwa terdepan dan tepercaya di Indonesia, bersama PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga), bank swasta nasional terbesar kedua di Indonesia, meluncurkan AIA Fortuna Berkah. Produk proteksi berbasis syariah terhadap 100++ kondisi penyakit kritis hingga usia 88 tahun ini memberikan 200% santunan asuransi jika meninggal dalam perjalanan ibadah haji atau umrah.

        AIA Fortuna Berkah hadir pada saat yang tepat, seiring momentum dibukanya kembali ibadah haji dan umrah oleh pemerintah Arab Saudi untuk jemaah dari seluruh dunia tahun ini, setelah 2 tahun dilakukan pembatasan ketat akibat pandemi COVID-19.

        Baca Juga: Gandeng CIMB Niaga, AIA Luncurkan Fortuna Critical Advance Protection

        Dengan proteksi khusus ibadah haji atau umrah yang diberikan dari AIA Fortuna Berkah, nasabah dapat menjalani ibadah dengan fokus dan tenang.

        Di samping itu, proteksi dari AIA Fortuna Berkah juga bisa membantu nasabah agar terhindar dari stres finansial akibat pengeluaran tak terduga dari tingginya biaya rumah sakit untuk perawatan penyakit kritis.

        Baca Juga: Jasindo Catat Pertumbuhan Asuransi Usaha Tani Padi di Jateng dan Jatim

        Perlindungan tambahan terhadap risiko kesehatan yang seringkali muncul tak terduga tersebut merupakan hal penting mengingat penyakit yang kian beragam dan kompleks.

        Laporan bertajuk 'Consolidated Report on Indonesia Health Sector Review' mengungkapkan bahwa telah terjadi transisi epidemiologis di Indonesia dari penyakit menular seperti Tuberculosis, HIV/AIDS atau Malaria, ke penyakit tidak menular yang didominasi oleh penyakit-penyakit kritis seperti stroke, penyakit jantung, diabetes, kanker, dan lain-lain. Penyakit yang tergolong katastropik tersebut berkontribusi terhadap 70% kematian di Indonesia.

        BPJS Kesehatan sendiri mencatat pembiayaan untuk penyakit katastropik menempati proporsi terbesar, berkisar antara 25-31%, dari total biaya pelayanan kesehatan. Dari proporsi tersebut, terbesar ditempati oleh penyakit jantung (49%), kanker (18%), stroke (13%), dan gagal ginjal (11%).

        "Risiko kesehatan bisa muncul kapan pun. Oleh karena itu, kami menghadirkan AIA Fortuna Berkah yang memberikan perlindungan jiwa dan menyediakan perawatan medis cashless untuk sakit organ serius. Dengan konsep tolong-menolong antara sesama peserta, AIA Fortuna Berkah memberikan 100% santunan asuransi jika dinyatakan menderita salah satu sakit organ serius dan hingga 200% santunan asuransi jika meninggal dalam perjalanan ibadah haji atau umrah. Selain itu, nasabah juga bebas memilih masa bayar 10 atau 20 tahun sesuai kebutuhan untuk perlindungan hingga 88 tahun, kata Kathryn Monika Parapak, Chief Marketing Officer AIA, dalam keterangan tertulis yang diterima, Jumat (20/5/2022).

        Baca Juga: Hadir di Shopee! Kini Qoala Hadirkan Asuransi Covid-19

        "Memiliki proteksi khususnya untuk risiko kesehatan seperti penyakit kritis sudah seharusnya menjadi prioritas kita, sebab hal itu datangnya tidak terduga dan membutuhkan biaya yang besar. Oleh karena itu, kami menghadirkan AIA Fortuna Berkah untuk memberikan solusi proteksi terhadap risiko kesehatan tersebut, agar masyarakat di Indonesia tidak perlu khawatir menghadapi kesulitan finansial ketika salah satu anggota keluarganya mengidap penyakit kritis," kata Consumer Banking Director CIMB Niaga Noviady Wahyudi.

        AIA Fortuna Berkah memberikan perlindungan terhadap 100++ kondisi penyakit kritis yang dikelompokkan dalam 8 kategori sakit organ serius, yaitu sistem organ jantung dan pembuluh darah, sistem organ pernapasan, sistem saraf, sistem organ ginjal, sistem organ hati dan liver, sistem indra, disabilitas, dan lain-lain.

        Baca Juga: Dorong Terus Penyaluran KPR, CIMB Niaga Hadirkan Inovasi Produk dan Layanan

        Perlindungan terhadap risiko kesehatan penyakit kritis penting, karena tidak banyak penduduk Indonesia yang memiliki kesiapan finansial untuk situasi mendesak.

        Data dari Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia 2021-20253 yang dirilis oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan, hanya 6,19% responden yang memiliki ketahanan keuangan tanpa mendapatkan bantuan, apabila mengalami pengeluaran besar secara tiba-tiba. Sementara menurut laporan berjudul 'OECD/INFE 2020 International Survey of Adult Financial Literacy', hanya 12% dari 1.000 responden Indonesia yang memiliki produk asuransi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: