Perusahaan yang fokus pada perancangan dan pembangunan interior kantor, Arkadia Works berkomitmen untuk menciptakan tempat kerja yang nyaman, sehat, dan menginspirasi untuk membahagiakan kehidupan orang-orang.
Demikian pernyataan yang disampaikan CEO & Co-Founder Arkadia Works, Wiza Hidayat, saat Media Gathering di Kantor Arkadia Works, Pondok Indah Office Tower 2, Jakarta, Selasa (17/5/2022).
Selain itu, Arkadia Works, kata Wiza Hidayat juga berkomitmen untuk memperhatikan aspek sustainability dalam karya-karyanya.
Langkah ini merupakan bentuk kontribusi Arkadia dalam membantu dunia mengendalikan perubahan iklim.
Menurut Wiza Hidayat, aspek sustainability itu dilakukan dengan pendekatan teknis ramah lingkungan seperti Konservasi Energi, Tepat Guna Lahan, Sumber Material, Kesehatan Ruang, Manajemen Lingkungan Bangunan, dan Konservasi Air.
Lebih lanjut dikatakan, pembangunan yang berkelanjutan bukan hanya tentang desain dan teknologi, tetapi juga tentang perubahan perilaku manusia.
Contohnya adalah membangun kesadaran tentang bagaimana sampah itu dipilah, bagaimana beralih ke transportasi publik, bagaimana mematikan peralatan yang tidak digunakan, dan lain sebagainya.
“Mimpi saya, 100 tahun lagi seluruh tempat kerja didunia telah menerapkan strategi pendekatan pembangunan ruang kerja berorientasi Green Building,” kata Wiza Hidayat.
Arkadia Works yang didirikan Wiza sejak tahun 2011 telah menjalin kerja sama dalam proyek desain interior kepada beberapa perusahaan ternama, diantaranya Allianz, OJK, Unicef, Astra, Coca-Cola, Concentrix, DHL, Pertamina, Vivo, Zalora, PNM, Antam, dan lainnya.
Kepercayaan yang diperoleh para klien tentu tidak instant, tapi dengan perjuangan panjang.
Wiza Hidayat menceritakan, Pada suatu hari dia menyusuri jalan Sudirman di Jakarta dan melihat banyaknya gedung-gedung tinggi dengan banyak brand ternama diatasnya.
Seiring dengan perkembangan ekonomi dan industri properti, dia melihat peluang untuk berkembang di sektor ini dan berpikir bahwa bekerja dengan brand-brand ini akan menjadi perjalanan yang menarik di masa mendatang.
Berbekal ketertarikan di bidang desain dan pengalaman bekerja di bidang engineering sebelumnya, Wiza Hidayat pun percaya bahwa integrasi perancangan dan pembangunan akan menjadi pendekatan yang menarik untuk solusi pelanggan.
Selain itu, hasil karya yang baik dapat membawa dampak positif kepada banyak orang, khususnya pengguna ruang.
“Tahun 2011, saya memulai perjalanan saya dengan mengerjakan proyek skala kecil, membangun kepercayaan dari satu klien ke klien berikutnya. Tahun 2015 saya bertemu dengan Fahmi Adi Cahya dan menjadi partner saya sampai sekarang,” tuturnya.
Selain itu, Arkadia juga banyak memperoleh prestasi, bahkan di ajang internasional diantaranya; Asia Pacific Property Awards 2021 (London, UK) untuk kategori “Office Interior for Indonesia”, Honorable Mention IDA Design Awards 2021 (Los Angeles, USA) untuk kategori “Interior Design”, A'Design Award 2021 (Milan, Italia) untuk kategori “Interior Space and Exhibition Design”, iF Design Award 2022 (Hannover, Germany) untuk kategori “Best Workspace Design”, dan Muse Design Awards 2021 (New York, USA) pada kategori “Interior Design”.
“Selain itu, salah satu karya kami juga berhasil mendapatkan penghargaan sertifikasi Greenship Interior Space dengan predikat Platinum (tertinggi) dari Green Building Council Indonesia (GBCI) dan menjadi role model dalam pembangunan tempat kerja yang berkelanjutan. Karya ini dicatat oleh Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai perusahaan pusat panggilan pertama yang mendapat sertifikat Platinum Greenship Interior Space (IS) di Indonesia,” tutur pria jebolan Institut Teknologi Bandung tersebut.
Mendulang sejumlah prestasi, bukan berarti Arkadia jumawa, terlebih persaingan bisnis yang begitu sengit.
Wiza menyebut dua tantangan besar yang harus dijawab oleh Arkadia, yaitu Kompetisi dan Sumber Daya Manusia.
“Menjawab tantangan tersebut, saya dan tim selalu berusaha untuk menghasilkan inovasi desain terbaik dan memanfaatkan teknologi tepat guna. Lalu, pengembangan SDM yang didukung dengan budaya kerja yang baik menjadi pendorong untuk mempersiapkan talenta terbaik dalam tim kami,” imbuhnya.
Dikatakan, tren desain dari waktu ke waktu terus berubah mengikuti perkembangan zaman, dan Arkadia dituntut untuk selalu berpikir secara “out of the box”. Terlebih ketika pandemi COVID-19 berlangsung, terjadi perubahan pola kerja yang sangat besar dan cepat sehingga mempengaruhi kebutuhan dan permintaan akan ruang kerja.
Saat disinggung apa saja kegiatan diluar Arkadia, Wiza Hidayat mengaku tertarik pada topik mengenai sustainability dan entrepreneurship.
Disela-sela kesibukannya di Arkadia, dia juga terlibat di beberapa organisasi yakni Persatuan Insinyur Indonesia sebagai Sekretaris BKTI PII dan Hipmi Jaya Bidang VIII (Tata Ruang & Pembangunan).
Selain itu, Wiza Hidayat juga menjadi dosen tamu dan menjadi pembicara dalam forum-forum pada topik sustainable design atau entrepreneurship.
Bersama teman-teman almamater di TI ITB, Wiza Hidayat menginisiasi penggalangan dana Endowment Fund untuk beasiswa dan pengembangan kampus sebagai bentuk “giving back” kepada kampus tercintanya.
"Alhamdulillah tahun lalu kami berhasil menggalang dana lebih dari Rp1.5M dari donasi para alumni," kata dia.
Tak hanya itu, Wiza Hidayat juga kerap menyempatkan olahraga ringan dengan bersepeda atau golf. "Di akhir pekan, saya menghabiskan waktu bersama keluarga tercinta," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait: