Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Penjualan CPO Laris Manis, Untung Sawit Sumbermas Sarana Makin Menggunung

        Penjualan CPO Laris Manis, Untung Sawit Sumbermas Sarana Makin Menggunung Kredit Foto: Sawit Sumbermas Sarana
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Seiring kondisi ekonomi global dan nasional yang mulai pulih dari dampak pandemi COVID-19, PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) tidak hanya berhasil mempertahankan kinerja yang positif, melainkan mampu memberikan pencapaian yang lebih.

        “Pencapaian itu ditandai dengan pertumbuhan volume dari sisi penjualan tumbuh 29,72% yoy mencapai Rp5,20 triliun,” kata Direktur Utama SSMS Nasarudin Bin Nasir, di Jakarta, Senin (23/5/2022).

        Lebih lanjut Nasarudin mengungkapkan profit Perseroan juga menunjukkan perkembangan yang signifikan dimana laba bersih meningkat sebesar 162% dari Rp580,53 miliar di tahun 2020, menjadi Rp1,53 triliun di tahun 2021. 

        “Pencapaian kinerja yang positif tersebut tidak terlepas dari upaya SSMS untuk terus memperkuat strategi dan meningkatkan inovasi guna mencapai produk yang berkualitas, dengan fokus pada peningkatan nilai tambah produk, optimalisasi tingkat produksi dan penjualan, serta efisiensi dalam setiap kebijaka,” tambahnya.

        Baca Juga: Keran Ekspor Sawit Kembali Dibuka, Berikut 3 Pertimbangannya

        Nasarudin melanjutkan, Sepanjang tahun 2021, Perseroan mampu memproduksi 444.720 metrik ton CPO, atau tercatat sedikit menurun sebesar 0,77% dibandingkan produksi tahun 2020 sebanyak 448.185 metrik ton, dan di bawah target produksi yang dicanangkan sebesar 527.425 metrik ton. 

        “Penurunan ini terutama karena Perseroan melakukan pembelian tandan buah segar dari luar yang cukup banyak, serta curah hujan yang tinggi, sehingga berpengaruh terhadap proses pemupukan tanaman yang menganggu produktivitas,” terangnya.

        Produktivitas tanaman SSMS termasuk pada usia muda, rata-rata berusia 13 tahun yang mana tergolong dalam puncak performanya, dengan kontinuitas perawatan yang baik dalam melaksanakan pemupukan, SSMS dapat mencatatkan hasil produksi yang terus meningkat dimasa mendatang.

        Hasil yang menggembirakan sepanjang tahun 2021 tidak terlepas dari meningkatnya penjualan Perseroan, pada kesempatan yang sama, CFO SSMS Jap Hartono menjelaskan peningkatan penjualan CPO SSMS naik 20,20% atau sebesar Rp4,40 triliun dibanding tahun 2020 yang sebesar Rp3,66 triliun, perseroan mencatat penjualan inti sawit (PK) juga meningkat 90,68% atau sebesar Rp240,88 miliar dibandingkan penjualan tahun sebelumnya yang sebesar Rp126,32 miliar.

        "Yang juga membanggakan meningkatnya penjualan minyak inti kelapa sawit (PKO) sebesar 90.68% atau senilai Rp414 miliar jika dibandingkan tahun 2020 yang senilai Rp257 miliar,” ucap Jap Hartono. 

        SSMS berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan sebagai salah satu upaya membuka pangsa pasar yang lebih luas. Kualitas produk yang lebih baik tentunya akan meningkatkan daya saing Perseroan, terutama di pasar ekspor yang sangat kompetitif. Selain itu, dalam hal strategi bisnisnya SSMS akan mengoptimalkan lahan yang sudah ada serta lebih memilih mengakuisisi perkebunan atau Perusahaan daripada membuka lahan baru.

        Hingga akhir tahun 2021, kegiatan usaha SSMS didukung oleh 9 anak perusahaan, dengan mengelola kegiatan usaha yang terintegrasi yang terdiri dari 23 perkebunan kelapa sawit, 8 pabrik kelapa sawit (PKS), serta 1 pabrik biogas.

        Baca Juga: Larangan Ekspor Dicabut, Harga Sawit Sumbar Malah Melorot

        Dalam hal Keberlanjutan bisnis, pada tahun 2021, Perseroan memperoleh tambahan sertifikasi ISPO dan RSPO pada unit usaha yaitu PT Sawit Multi Utama (SMU) dan PT Tanjung Sawit Abadi (TSA). SSMS juga berhasil membantu lebih dari 1.000 Ha lahan yang dikelola oleh petani kecil untuk memperoleh sertifikasi RSPO/ISPO. Selain itu, SSMS kembali menerima penghargaan Proper Biru untuk yang ke-4 kali dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), yaitu PT Sawit Sumbermas Sarana, PT Kalimantan Sawit Abadi, dan PT Mitra Mendawai Sejati.

        CEO SSMS Nasarudin menambahkan, jika perseroan telah menerapkan prosedur bisnis yang memprioritaskan prinsip-prinsip keberlanjutan, antara lain dengan mengurangi penggunaan bahan-bahan kimia yang berbahaya bagi kesuburan tanah dan meraih sertifikat ISPO dan RSPO guna memastikan pengelolaan perkebunan SSMS sesuai standar yang berlaku. 

        Lalu, guna mendukung kebijakan Pemerintah Indonesia dalam rangka memperkuat standar minyak sawit berkelanjutan Indonesia di pasar dunia melalui implementasi sertifikasi ISPO, SSMS dipastikan akan menambahkan perolehan sertifikat ISPO di semester I tahun 2022 melalui dua entitas anaknya, yakni PT Menteng Kencana Mas (MKM) dan PT Mirza Pratama Putra (MPP). 

        Selain itu, pada tahun ini PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) telah melakukan kerjasama dengan Deloitte &Touche Financial Advisory Services Pte Ltd (DTFAS) untuk meninjau kinerja keberlanjutan dan ketertelusuran kepada seluruh pemasok (traceability). 

        “Hal itu untuk meningkatkan standar operasional dan keberlanjutan Perseroan, serta dapat memantau ketelusuran seluruh proses operasional dari hulu hingga ke hilir hingga ke konsumen. Perseroan dapat memitigasi risiko untuk memastikan jaminan keamanan produk kepada seluruh konsumen, serta meningkatkan mutu dan menjamin kualitas produknya,” tutup Nasarudin.

        Bagi Dividen 

        PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) akan pembagian dividen hingga 50% dari laba bersih Tahun Buku 2021. Keputusan ini sudah mendapat restu dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang digelar Senin (23/5).

        Sekretaris Perusahaan SSMS Swasti Kartikaningtyas mengatakan, sesuai dengan hasil RUPS, perusahaan akan membagikan dividen sebesar 50% dari laba tahun buku 2021 atau sekitar Rp 760 miliar.

        “Menurut perhitungan kami sesuai dengan peraturan di Bursa Efek Indonesia (BEI), pembagian dividen akan terlaksana pada 21 Juni 2022 kepada pemegang saham yang mempunyai saham SSMS di tanggal 6 Juni 2022,” ungkap Swasti. 

        Selain menyetujui pembagian dividen, pemegang saham juga merestui Penjaminan Sebagian Besar Aset atau Harta Kekayaan SSMS dan/atau Anak Perusahaan Perseroan.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Annisa Nurfitri
        Editor: Annisa Nurfitri

        Bagikan Artikel: