Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pangkas Biaya Logistik, Horizon luncurkan Platform Supply Chain Terintegrasi

        Pangkas Biaya Logistik, Horizon luncurkan Platform Supply Chain Terintegrasi Kredit Foto: Horizon
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Horizon meluncurkan platform supply chain terintegrasi yang mencakup marketplace, delivery gateway, transportation management system, serta warehouse management system.

        CEO dan Founder dari Horizon David Daniel Luthen mengatakan langkah peluncuran platform ini untuk menjawab tantangan perkembangan industri logistik di Indonesia yang diproyeksi tumbuh tahun ini.

        Berdasarkan riset Bank Dunia terkait Logistics Performance Index (LPI) 2019, Indonesia berada pada urutan ke 46 dengan skor 3.15. Dimana salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah biaya logistik yang cenderung tinggi, proses tracking and visibility yang masih sangat terbatas, sulitnya memilih layanan dari provider yang tersedia, hingga proses verifikasi layanan provider yang terpercaya.

        “Atas tantangan tersebut, Horizon hadir ntuk menjawab semua tantangan bisnis baik lokal maupun global. Dari awal berdiri kami berfokus pada tiga produk inti yakni Delivery Gateway, Transportation Management System (TMS), Warehouse Management System (WMS),”Ucap David.

        Ia pun berharap kehadiran Horizon dapat membantu memajukan industri logistik di Indonesia dan dunia dengan menyatukan global supply chain melalui platform terintegrasi.

        David menilai masih adanya fragmentasi yang diakibatkan oleh kesenjangan dalam konektivitas antar pihak baik dari para pemain logistik, pihak atau perusahaan yang menggunakan jasa logistik, serta pemerintah.

        Permasalahan fragmentasi tersebut kata dia menimbulkan berbagai masalah lain diantaranya adalah kurangnya visibilitas untuk memantau proses logistik yang sedang berlangsung, kurangnya transparansi harga untuk perusahaan para pengguna jasa logistik, kesulitan dalam melakukan perkiraan permintaan pasar, dan masih banyak hal lainnya.

        “Hal ini juga turut diperparah oleh pandemi Covid-19 yang melanda secara global dalam dua tahun terakhir, serta situasi geopolitik yang terjadi dari beberapa waktu kebelakang hingga sekarang.” Ujar David.

        Sementara untuk memajukan perekonomian di bidang ini, maka industri logistik harus dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat, memudahkan layanannya untuk diakses oleh usaha mikro dan UMKM.

        “Saya meyakini bahwa masalah fragmentasi dalam dunia supply chain adalah sebuah kesempatan yang besar untuk ditaklukan, dan saat ini adalah momen terbaik untuk membangun sebuah platform yang mampu menyatukan berbagai pihak di bidang supply chain,”tegasnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Boyke P. Siregar
        Editor: Boyke P. Siregar

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: