Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Pengusaha: Jangan Terlena Elon Musk, Pemerintah Harusnya Dukung Anak Bangsa Kembangkan Teknologi EBT

        Pengusaha: Jangan Terlena Elon Musk, Pemerintah Harusnya Dukung Anak Bangsa Kembangkan Teknologi EBT Kredit Foto: Baran Energy
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pemerintah Indonesia lebih baik merangkul anak bangsa untuk mengembangkan kendaraan listrik dan teknologi Energi Baru dan Terbarukan (EBT) ketimbang terus melancarkan lobi kepada Investor asing seperti Elon Musk.

        Victor Wirawan, CEO Baran Energy, mengungkapkan bahwa Indonesia memiliki potensi SDM (sumber daya manusia) yang sangat baik dan tidak kalah dengan SDM dari luar negeri. Bahkan, sudah tak terhitung jumlahnya putra putri Indonesia yang memiliki peran penting di berbagai perusahaan teknologi di luar negeri.

        Baca Juga: Bertemu Menteri Investasi Inggris, Bahlil Sebut akan Ada Kerja Sama di Sektor EBT

        Menurut Victor, anak–anak muda Indonesia hanya membutuhkan dukungan dari pemerintah, baik dari sisi regulasi maupun pendanaan. "Ketimbang mengajak SDM luar untuk mengembangkan teknologi EBT dan mobil listrik, kenapa pemerintah tidak merangkul saja anak–anak muda Indonesia yang cerdas dan memiliki keahlian dan potensi yang sangat baik? Sayang jika anak–anak muda ini tidak diberdayakan, yang akhirnya nanti malah direkrut perusahaan di luar negeri," tutur Victor dalam keterangan tertulis di Jakarta, dikutip Jumat (27/5/2022).

        Victor menuturkan, jika Pemerintah Indonesia masih berlarut–larut lantaran masih menunggu Elon Musk atau perusahaan asing lainnya, sangat mungkin Indonesia hanya akan menjadi target pasar bagi negara lain. Salah satu negara di Asia Tenggara yang cukup agresif adalah Vietnam yang mulai memproduksi mobil nasional (mobnas) bertenaga listrik VinFast dengan total investasi 5,4 miliar dolar AS dan siap dipasarkan di Indonesia.

        "Jika tidak sekarang, kapan lagi kita bisa mandiri. Kita harus mampu berdiri sendiri, terutama dalam hal teknogi otomotif kendaraan listrik. Jangan sampai kita terus bergantung sama teknologi asing dan menjadi pasar bagi negara lain," ucap Victor.

        Pasalnya, Victor beralasan, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak sumber daya alam untuk kebutuhan industri otomotif. Salah satunya adalah nikel sebagai bahan dasar pembuatan baterai untuk kendaraan listrik dan komponen lain. Nikel bisa dikembangkan menjadi berbagai produk, mulai dari kabel kelistrikan, hingga alutsista atau peralatan militer. Logam penghantar listrik dan panas tersebut sangat dibutuhkan di dunia.

        Saat ini enam persen nikel dimanfaatkan untuk membuat baterai, perangkat elektronik lainnya, dan sembilan persen sebagai pelapis. Paling besar dimanfaatkan untuk produksi besi tahan karat, baja dan lain-lain. Dengan berbagai fungsi tersebut, nikel menjadi hal utama yang dijual oleh pemerintah untuk melobi Elon Musk sebagai pendiri Tesla dan Space X agar berinvestasi, atau memanfaatkan bahan logam tersebut.

        Seperti diketahui, sebelumnnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bertemu bos Tesla tersebut. Terbaru, giliran Presiden Jokowi yang langsung bertemu Bos Tesla tersebut di Boca Chica, Amerika Serikat. Sayangnya, kegiatan tersebut tidak juga membuahkan hasil.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Puri Mei Setyaningrum

        Bagikan Artikel: