Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Jumlah Lansia di Kabupaten Tasikmalaya Masih Tinggi, Wagub Jabar Angkat Bicara

        Jumlah Lansia di Kabupaten Tasikmalaya Masih Tinggi, Wagub Jabar Angkat Bicara Kredit Foto: Biro Adpim Setda Pemdaprov Jabar
        Warta Ekonomi, Tasikmalaya -

        Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum (Pak UU) mengatakan jumlah lansia, khususnya lansia tunggal, di Kabupaten Tasikmalaya cukup tinggi. 

         "Ini akan menjadi perhatian kami. Program-program ke depan akan memberi perhatian khusus kepada Tasikmalaya," kata Pak Uu saat menghadiri acara Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) ke-26 Tahun 2022 bersama Menteri Sosial Republik Indonesia Tri Rismaharini di Rumah Sakit Singaparna Medika Citrautama (SMC), Kabupaten Tasikmalaya, Minggu (29/5/2022). 

        Pak Uu juga mendorong masyarakat di Jabar untuk bahu-membahu memberikan dukungan maupun bantuan kepada sesama yang membutuhkan, termasuk lansia. 

        Baca Juga: Wagub Jabar Ajak Warga Jawa Barat Doakan Keselamatan Putra Ridwan Kamil

        Selain itu, Pak Uu sebagai Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan  Daerah Provinsi Jabar menuturkan bahwa pihaknya akan turut memperhatikan penanggulangan kemiskinan di Tasikmalaya. 

        "Maka saya mengucapkan terima kasih kepada Mensos atas kedatangannya ke sini," ujarnya

        Bantuan tidak hanya bersifat material, tetapi juga bantuan yang berupa pembinaan, pembekalan keahlian juga patut diberikan, sehingga para lansia juga dapat berdaya.

        "Bantuan pendidikan juga ditingkatkan, karena seolah ada kaitan antara kemiskinan dan pendidikan," katanya

        Adapun, Menteri Sosial RI Tri Rismaharini melaporkan bahwa berdasarkan data Kementerian Sosial RI, jumlah lansia tunggal di Kabupaten Tasikmalaya mencapai 28.000 orang yang tersebar di 39 kecamatan. 

        Baca Juga: Jabar Tindak Lanjuti Penjajakan PLTB dengan Investor Inggris

        Menurut Mensos, kebanyakan para lansia tunggal ditelantarkan oleh keluarga. "Saya besarkan Hari Lansia, kami setiap hari scanning di media sosial banyak lansia sengaja dibuang oleh anaknya karena merepotkan, karena alasan ekonomi," ungkapnya

        Mensos pun mengingatkan bahwa saat bayi semua orang tidak bisa apa-apa. Namun, orang tua merawat dengan sukacita meski di tengah keadaan ekonomi yang sulit.

        "Saat itu, tanpa beban dengan suka hati mereka (orang tua) merawat kita hingga jadi dewasa," tuturnya.

        "Apapun alasannya kita tidak boleh menelantarkan orang tua. Suatu saat pun kita akan menjadi tua, kita tidak kuat, dan tidak berdaya," tambahnya.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Rahmat Saepulloh
        Editor: Annisa Nurfitri

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: