Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Diajak Gabung KIB, PKS: Kami Sudah Tak Mau Lagi di Luar Pemerintahan!

        Diajak Gabung KIB, PKS: Kami Sudah Tak Mau Lagi di Luar Pemerintahan! Kredit Foto: Twitter PKS
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Habib Aboe Bakar Alhabsyi menanggapi ajakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

        Ia membuka peluang itu, tetapi PKS meminta untuk tak mengunci partainya.

        "PKS dilepas bebas, siapa pun yang ingin bermain silakan. Mau kejar PKS, InsyaAllah siap, tapi jangan kunci kami, ngerti maksudnya ya," ujar Aboe tanpa menjelaskan lebih detail maksud untuk tidak dikunci itu, usai perayaan Milad ke-20 PKS, Ahad (29/5/2022).

        Baca Juga: Sandiaga Uno Mengaku Ditawari Gabung PKS, Siapa Sangka Dijawab Begini

        Ia menjelaskan, PKS akan mengkaji tawaran dari PAN untuk bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu.

        Pasalnya, ia menyebut bahwa PKS tak ingin lagi berada di luar pemerintahan usai pemilihan umum (Pemilu) 2024.

        "Kami sudah tak mau lagi di luar pemerintahan. Kita warga...kita, akan rebut dengan kemenangan, kita ingin mengusung, bukan lagi mendukung," ujar Aboe.

        Sebelumnya, Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan hadir langsung dalam perayaan Milad ke-20 PKS. Ia pun menggunakan kesempatan pidatonya untuk mengajak PKS bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu yang telah dibentuk oleh partainya, Partai Golkar, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

        "Kami, Golkar, dan PPP mencoba membuat Koalisi Indonesia Bersatu ya itu coba. Maksudnya mudah-mudahan PKS bisa bersama-sama, maksudnya itu jangan dua lagi, calonnya jangan dua lagi Pilpres besok," ujar Zulkifli dalam pidatonya di Istora Senayan, Jakarta, Ahad.

        Ia menjelaskan, polarisasi di masyarakat masih terasa pasca pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

        Hal tersebut merupakan dampak hanya hadirnya dua pasangan calon presiden dan calon wakil presiden yang membuat pendukungnya mati-matian membela keduanya.

        "Atmosfer kita itu pengap, negatif, dan tidak produktif. Mungkin akibat Pilpres kemarin hanya dua pasang. Karena Pilpres hanya dua pasang, para pendukung mati-matian mendukung kandidatnya," ujar Zulkifli.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Bagikan Artikel: