Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Menteri Bahlil Sambut Baik Kunjungan Mendag Singapura, Apa Saja yang Dibicarakan?

        Menteri Bahlil Sambut Baik Kunjungan Mendag Singapura, Apa Saja yang Dibicarakan? Kredit Foto: BKPM
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menerima kunjungan langsung dari Menteri Perdagangan dan Industri Singapura Gan Kim Yong yang didampingi oleh Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar di kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta pada hari Senin (30/5/2022).

        Dalam pertemuan singkat tersebut, Bahlil menjelaskan bahwa saat ini pemerintah Indonesia melakukan pelarangan ekspor listrik Energi Baru Terbarukan (EBT) guna mengutamakan kebutuhan dalam negeri.

        Baca Juga: Bahlil Berkomitmen Fasilitasi Pengembangan Usaha Nestle di Indonesia

        "Terkait pelarangan ekspor listrik. Memang sekarang kita lagi fokus untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dan Bapak Presiden sedang mendorong untuk meningkatkan penggunaan EBT. Namun saya kira bisa dibicarakan, selagi kita mendapatkan win-win solution," jelas Bahlil. 

        Bahlil juga menyampaikan bahwa pemerintah Indonesia saat ini fokus pada hilirisasi industri dan bagaimana memberikan nilai tambah bagi industri manufaktur, terutama untuk komoditas mineral.

        Bahlil menyampaikan bahwa Indonesia telah berhasil menghentikan ekspor ore nikel yang telah diinisiasinya sejak tahun 2020 lalu, disusul tahun ini untuk menghentikan ekspor bauksit dan timah pada 2023 mendatang.

        Baca Juga: Genjot Investasi, Bahlil Bentuk Tim Khusus Lobi Inggris

        "Ini peluang bagi kita bersama dalam rangka hilirisasi. Belajar dari nikel, kita terlambat memulai sehingga dikalahkan oleh China. Tapi untuk bauksit dan timah, saya belum buka ke negara mana pun. Kalau ini cocok, kita akan menjadi pemain dunia khususnya untuk timah," ungkap Bahlil.

        Dalam kesempatan tersebut, Bahlil menjelaskan tentang perkembangan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur yang saat ini masih dalam proses. Dalam melakukan pembangunan IKN ini, pemerintah Indonesia menggunakan konsep smart city yang ramah lingkungan.

        Bahlil menjelaskan bahwa Kementerian Investasi/BKPM berperan sebagai gerbang utama dalam menarik masuknya investasi ke Indonesia untuk menjadi bagian dari proyek pengembangan IKN tersebut.

        Gan Kim Yong menyampaikan apresiasinya atas komitmen pemerintah Indonesia dalam mewujudkan hilirisasi industri. Yong mengungkapkan bahwa Singapura tertarik menjadi bagian dari pertumbuhan ekonomi Indonesia, khususnya di sektor Kesehatan, ekonomi digital, dan ekonomi hijau dalam rangka mewujudkan industri yang berkelanjutan.

        Baca Juga: Bahlil Sebut Banyak Investor Minati IKN, Kader Demokrat: Menteri Lawak! Siapa yang Mau Investasi?

        Menurut Yong, Indonesia memiliki pertumbuhan ekonomi yang baik paska pandemi Covid-19 saat ini, meskipun saat ini terjadi ketidakpastian global atas adanya konflik Rusia-Ukraina.

        "Ini adalah kunjungan pertama saya ke Indonesia. Saya yakin ekonomi Indonesia dapat pulih ke depannya. Terkait impor listrik, saya tahu Bapak Menteri memiliki resistensi terhadap impor listrik, namun kita bisa mencari win-win solution terhadap hal ini. Saya harap Indonesia dan Singapura dapat bekerja sama ke depannya khususnya terkait dengan ekonomi maupun bidang lainnya," kata Menteri Perdagangan dan Industri Singapura tersebut.

        Dalam waktu dekat, Gan Kim Yong akan mengundang Menteri Investasi/Kepala BKPM dan Kepala Otorita IKN untuk berdiskusi lebih lanjut terkait pengembangan IKN dan energi hijau, dan berharap Singapura dapat menjadi bagian dari percepatan energi terbarukan di Indonesia.

        Baca Juga: Catat! Indonesia dan China Punya Rapor Perdagangan dan Investasi yang Makin Kinclong

        Berdasarkan catatan Kementerian Investasi/BKPM, realisasi investasi asal Singapura sejak tahun 2017 hingga Maret 2022 mencapai USD45,1 miliar dan menempati peringkat pertama realisasi investasi PMA di Indonesia. Sementara itu, khusus untuk periode Januari-Maret 2022, realisasi investasi asal Singapura di Indonesia mencapai USD3,6 miliar.

        Realisasi investasi asal Singapura di Indonesia untuk periode 2017-2021 didominasi pada sektor Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran disusul sektor Transportasi, Gudang, dan Telekomunikasi.

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Penulis: Martyasari Rizky
        Editor: Ayu Almas

        Bagikan Artikel: