Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Surya Paloh Puji Erick Thohir, Pengamat: Sinyal Dukungan NasDem di Pilpres 2024

        Surya Paloh Puji Erick Thohir, Pengamat: Sinyal Dukungan NasDem di Pilpres 2024 Kredit Foto: Antara/Zabur Karuru
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh secara khusus memberikan pujian kepada Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang disebut sebagai tokoh pemimpin muda potensial untuk Indonesia ke depan.

        Hal itu diucapkan Surya Paloh saat memberikan keynote speech di Silaturahmi Nasional bertajuk 'Kita Pancasila: Pancasila Menjawab Tantangan Zaman', di NasDem Tower Jakarta, Kamis (2/6).

        “Bung Erick Thohir tokoh muda kita, rising star yang kita harapkan memperkokoh nilai-nilai pancasila itu ke depan. Bergelut dalam perjuangan ke depan bersama saudara-saudara,” ujar Paloh 

        Direktur Executive Partner Politik Indonesia, AB Solissa mengatakan, pujian Surya Paloh tersebut dinilai sebagai sinyal dukungan NasDem kepada Erick Thohir di Pilpres 2024 mendatang.

        Pujian tersebut, kata Solissa, tidak lahir diruang hampa tetapi ada konteks yang perlu dilihat kenapa pujian itu secara khusus bisa diberikan kepada Menteri BUMN di hadapan tokoh nasional yang hadir saat itu. 

        “Menurut saya, pujian itu memiliki pesan politik yang cukup kuat. Ditengah banyaknya tokoh nasional yang hadir, nama Erick Thohir yang disebut sebagai 'rising star'. Tentu ini berkaitan dengan Pilpres 2024. Dimana, nama Erick Thohir digadang-gadang sebagai salah satu Capres potensial,” kata Solissa. 

        Menurut Solissa, pujian Surya Paloh ke Erick Thohir ini sebagai pintu masuk bagi para kader Partai NasDem untuk mengusulkan nama Erick Thohir saat Partai NasDem menggelar Rakernas pada 15-17 Juni di Jakarta.

        “Salah satu agenda penting yang dinanti-nantikan adalah pengumuman nama kandidat Capres yang bakal diusung NasDem di pilpres mendatang. Siapa tahu, Erick Thohir adalah salah satu kandidat terkuat Partai NasDem yang bakal diusung sebagai Capres di 2024 lewat pujian tersebut,” ungkapnya.

        “Sebagai calon kandidat capres, Erick Thohir memang memiliki magnet elektoral yang cukup kuat. Meskipun bisa dibilang dia pendatang baru di jagad politik tanah air, tapi namanya cukup melejit dan mampu bersaing dengan tokoh-tokoh lainnya yang sudah lama melalang buana di pentas politik nasional, dan Surya Paloh menangkap kekuatan itu,” tutupnya.

        Sementara itu, Pakar Politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia Ujang Komaruddin mengatakan, pujian Surya Paloh kepada Erick Thohir karena NasDem menilai orang nomor satu di Kementerian BUMN itu sebagai sosok pemimpin yang potensial di masa depan. 

        Menurut Ujang, dua tokoh bangsa tersebut memiliki latar belakang yang sama, maka jika bertemu sudah dipastikan akan saling menguntungkan diantara keduanya.

        “Ya karena kita tau bahwa Surya Paloh dengan Erick Thohir itu saling menguntungkan, saling bersinergi. Jadi saya melihat ada dua kepentingan yang ketemu, mereka sama-sama pengusaha, dan sama-sama terjun ke dunia politik, jadi kalau saling memuji itu hal yang biasa karena kepentingan sama,” kata Ujang saat dihubungi, Jumat (3/6).

        Ujang menyinggung soal potensi Prabowo Subianto dan Erick Thohir yang kemungkinan bakal didukung koalisi NasDem dan Gerindra di Pilpres 2024. Menurutnya, peluang Prabowo-Erick Thohir dan Nasdem-Gerindra bisa terjadi. Namun, pertemuan antara Surya Paloh dan Prabowo Subianto itu masih umum, belum ada ketegasan duet dua partai tersebut. 

        “Semua skenario itu masih memungkinkan ya, juga bisa tidak, karena dalam pertemuan Prabowo-Surya Paloh itu, Prabowo mengatakan bahwa Capres itu tidak harus saya, bisa memberikan ruang kepada yang lain,” ucapnya.

        Selain itu, lanjut Ujang, peluang Prabowo-Erick Thohir didukung oleh NasDem dan Gerindra sangat mungkin terjadi, namun belum ada pernyataan resmi dari NasDem soal dua sosok potensi ini, karena NasDem sendiri masih membuka pintu ke kandidat lain.

        “Jadi kalau skenario Prabowo-Erick ya, kalau memang NasDem ada disitu mungkin saja. Tapi Surya Paloh juga janji ke yang lain, jadi semua masih ucapan verbal yang masih umum, yang masih saling memuji untuk mendekati satu sama lain gitu,” jelasnya.

        Dikatakan Ujang, semua Capres atau Cawapres yang saat ini sudah muncul memiliki peluang yang sama, karena belum ada Capres atau Cawapres yang elektabilitasnya mencapai 50-60 persen. Artinya, partai politik masih membuka pintu kepada para kandidat Capres-Cawapres.

        “Saya melihat gini, ini masih berjalan dan masih dinamis, karena elektabilitas Capres dan Cawapres itu belum menyentuh 50 persen, bahkan 60 persen belum ada. Kan dulu gitu, SBY 2004 dan Jokowi 2014 itu elektabilitasnya sampai 60 persen dan berpotensi menang,” ungkapnya.

        “Nah sekarang itu elektabilitas Capres-Cawapres itu masih di sekitar 26-30 persen, artinya masih jauh dan sekitar 17 bulan untuk pendaftaran, artinya kalau elektabilitas Capres-Cawapres masih 30 persen maka semua kemungkinan masih terjadi, karena belum bisa dibaca secara eksplisit gitu,” bebernya. 

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Ferry Hidayat

        Bagikan Artikel: