Program Bayi Tabung di Indonesia Punya Potensi Besar, Morula IVF Perkuat Kolaborasi dan Ekspansi
Program bayi tabung di Indonesia diyakini masih memiliki potensi yang besar untuk bertumbuh. Terbukti, sepanjang tahun 2021 jumlah pasangan yang mengikuti program bayi tabung di Indonesia melesat cukup tajam.
Managing Director Morula IVF Indonesia, Ade Gustian Yuwono, menyebutkan bahwa sebelum pandemi Covid-19, sebanyak 8.000 pasangan dari Indonesia menjalani program bayi tabung ke luar negeri. Namun pada tahun 2021 dengan adanya pembatasan perjalanan akibat pandemi, pasangan Indonesia yang menjalani program di luar negeri menjadi nihil.
Baca Juga: Anak dan Remaja Rentan dari Paparan Asap Rokok, Punya Dampak Kesehatan Signifikan
Hal itu membuat jumlah program bayi tabung di Tanah Air meningkat tajam. Sepanjang tahun 2021 saja, ada sekitar 11.500 hingga 12.000 pasangan yang menjalani program bayi tabung di Indonesia. Data tersebut menjadi sinyal bahwa program bayi tabung di Indonesia bisa bertumbuh.
"Masa pandemi kemarin nol yang ke luar negeri karena mereka gak bisa bepergian makanya jumlah program bayi tabung di Indonesia naik cukup lumayan tahun lalu. Tahun lalu, program bayi tabung Morula growth sampai 46% atau sekitar 6.000 program, kalau total se-Indonesia sekitar 11.500-12.000 program," pungkas Ade, Jumat, 3 Juni 2022.
Kendati begitu, Ade mengamini bahwa ada PR besar bagi industri kesehatan, khususnya bayi tabung di Indonesia, yakni edukasi ke masyarakat. Morula IVF pun aktif melakukan edukasi sehingga awareness masyarakat dapat meningkat. Ia ingin meyakinkan bahwa program bayi tabung di Indonesia tidak kalah bagus dengan di luar negeri.
"Awarness yang ada di masyarakat itu yang kita rasa masih belum maksimal. Itu yang jadi PR kita sebagai penggerak terus mengedukasi. Gak usah jauh-jauh ke luar negeri, di Indonesia juga ada," sambungnya.
Oleh karena itu, Morula IVF juga terus menggaungkan pentingnya kolaborasi antarklinik bayi tabung. Dengan kolaborasi, program bayi tabung RI akan mampu bersaing dengan negara lain, seperti Malaysia hingga China.
"Kita coba kerja sama. Jangan saling sikut-sikutan, tapi kolaborasi memajukan bayi tabung di Indonesia karena musuh kita bukan sesama klinik di Indonesia, tapi dari Malaysia, Singapura, Thailand, dari China," lanjut Ade.
Selain kolaborasi, Morula IVF juga aktif melakukan berbagai inisiatif dan ekspansi untuk mengakomodasi kebutuhan pasangan yang ingin menjalani program bayi tabung. Salah satu yang sedang dipersiapkan Morula IVF adalah proyek medical tourism di Nusa Dua, Bali. Proyek yang ditargetkan rampung pada tahun 2022 ini mengusung konsep Fertility Resort Hospital.
Tak berhenti di sana, Morula IVF juga memiliki rencana bisnis jangka panjang untuk memperluas jaringan kliniknya. Adapun saat ini, Morula IVF telah bertransformasi menjadi penyedia layanan fertilitas terpadu yang tidak hanya menawarkan layanan bayi tabung, tetapi fasilitas pendukung lainnya.
Misalnya, Morula menghadirkan layanan terbaru yang meliputi Morula Food & Wellness. Morula Food yang sebelumnya hanya bisa dipesan melalui online kini juga hadir dan dapat dinikmati secara dine in di restoran Cikang, Menteng. Sementara itu, Morula Wellness dalam layanannya turut bekerja sama dengan resor-resor terkemuka di beberapa destinasi wisata seperti di Bali, Yogyakarta, dan Jakarta.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Lestari Ningsih
Editor: Lestari Ningsih
Tag Terkait: