Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Video
    Indeks
      About Us
        Social Media

        Balas UKB, Pendeta Gilbert Tegaskan Umat Kristen Tak Pernah Sembah Patung: Anda Sudah Offside

        Balas UKB, Pendeta Gilbert Tegaskan Umat Kristen Tak Pernah Sembah Patung: Anda Sudah Offside Kredit Foto: Suara.com
        Warta Ekonomi, Jakarta -

        Pendeta Gilbert Lumoindong ikut merespon cuplikan video ceramah Ustaz Khalid Basalamah yang menyebut bahwa umat Kristen menyembah patung.

        Pada potongan video yang beredar, Ustaz Khalid Basalamah mengatakan kalau umat Kristen tidak sadar bahwa mereka sudah tidak menyembah Allah atau Nabi Isa, tapi hanya patung.

        “’Nah ini kayaknya dia lahir tanpa ayah berarti anaknya Tuhan nih, Nah berarti ya supaya kita tidak lupa, buat patungnya’,” ucap Ustaz Khalid dalam video tersebut.

        Baca Juga: Ustaz Khalid Basalamah Tegaskan Nonton di Bioskop Haram Hukumnya, Pasalnya...

        Ia menambahkan, “Sekarang orang Nasrani banyak tidak sadar, mereka bukan lagi sembah Allah, bukan juga bahkan sembah Nabi Isa. Tapi sembah apa? Patung! Dia taruh patung di situ, mengatakan itu patung Nabi Isa.”

        Pendeta Gilbert kemudian menilai kalau Ustaz Khalid Basalamah menyampaikan sesuatu yang sudah melewati batas ilmu yang dikuasainya.

        "Ini video menurut saya sudah offside. Kenapa? karena ustaz menurut saya sudah melewati batas ilmu yang ustaz kuasai,” tuturnya dikutip Populis.id dari kanal YouTube Gilbert Lumoindong yang diunggah pada Senin (6/6/2022).

        Pendeta Gilbert kemudian menyinggung ayat baik di Al Quran maupun kitab suci umat Kristen yang menyuruh untuk saling menghargai.

        Ia menjelaskan, “Ustaz pasti luar biasa, hebat pengetahuan dalam dunia muslim dan seingat saya, hukum dunia muslim atau hukum kitab suci umat muslim yang saya hargai dan hormati adalah ‘untukmu adalah agamamu, untukku adalah agamaku’. Artinya, kita diajar untuk saling menghargai.”

        “Dan di kalangan umat Kristen, di kitab sucinya ada ‘apa yang kamu tidak ingin orang lain perbuat kepadamu, jangan perbuat itu kepada orang lain’ dan ustaz kan enggak ingin kan agama ustaz diobok-obok gitu. Saya juga rasanya mewakili umat Kristen enggak suka juga gitu,” ucapnya menandaskan.

        Pendeta Gilbert juga meminta Ustaz Khalid untuk tidak asal berbicara sebelum mengetahui lebih dalam tentang Kristen.

        “Apa yang ustaz sampaikan, terkesan bahwa ustaz ini sempit sekali pemahamannya tentang kekristenan, kurang belajar, kurang berpengetahuan, dan kurang menggali kebenaran,” imbuhnya.

        Ia menambahkan, “Lalu, asal ngecap ya kalau bahasa kita, asal ngomong, sehingga bodohnya dan kesan sempit pemahamannya ini menjadi sangat jelas.”

        Tak hanya itu, Pendeta Gilbert menegaskankalau umat Kristen tidak pernah menyembah patung.

        “Jelas di dalam kitab suci kami ‘Jangan menyembah Allah lain, jangan membuat bagimu patung dan sujud menyembahnya’. Jadi dari sini jelas kita umat Kristen, maaf ya ustaz, (kita) tidak pernah sembah patung. Tidak menyembah patung Isa, menyembah patung Maria atau menyembah patung-patung ini gitu,” ungkapnya.

        Menurutnya, ceramah Ustaz Khalid Basalamah telah menjadi alat provokasi, tidak hanya untuk umat Kristen, tapi juga umat Islam sendiri.

        Pendeta Gilbert mengatakan, “Ustaz nggak ngerti, ustaz ngomong sembarangan, terkesan asal ngecap.”

        “Jadi tanpa ustaz sadari, ustaz telah menjadi alat provokasi dan telah memprovoasi umatnya sendiri sehingga dapat menimbulkan friksi-friksi yang tidak menyenangkan karena jika seorang dianggap sembah patung, itu kan bisa dipersekusi dan lain lain, ini lah yang bahaya ustaz,” sambungnya.

        Pendeta Gilbert kemudian mengajak Ustaz Khalid yang juga sesama pemuka agama untuk menebar kebaikan dan menjaga kebersamaan umat beragama di Indonesia.

        “Saya sangat minta maaf saya harus memberi tanggapan ini karena saya merasa sudah waktunya tokoh-tokoh agama mari kita bersama sama menebarkan kasih, menebarkan kebersamaan,” katanya.

        Pendeta Gilbert menandaskan, “Indonesia ini jangan terus diacak-acak lah, Indonesia jangan terus diobok-obok lah ustaz. Kita berjuang bersama supaya Indonesia lebih dihargai di mata dunia dengan kebersamaan kita, dengan kekuatan kita. Meskipun kita beragam, tetapi kita tetap saling menghormati.”

        Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

        Editor: Rosmayanti

        Tag Terkait:

        Bagikan Artikel: